Oleh: Ust. April Hidayat
Dalam kehidupan ini, Allah yang maha kaya menyiapkan dan menciptakan bumi yang begitu luas dengan segala hal yang ada di atasnya, baik yang ada di daratan maupun di lautan untuk memenuhi kebutuhan manusia :
“Dialah yang telah menciptakan untuk kalian semua yang ada di bumi” (albaqarah 29)
Semua itu Allah siapkan dan berikan kepada mereka secara cuma-cuma, mereka tidak harus membayar dan menggantinya, karena mereka tidak akan pernah mampu untuk melakukannya, jangankan untuk membayar dan menggantinya untuk sekedar menghitungnya saja mereka tidak akan mampu
” Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, kalian tidak akan mampu melakukannya” (Ibrahim 7)
Yang perlu dilakukan manusia hanyalah tunduk terhadap aturan si pemberi nikmat dan tidak keluar dari aturannya, ketundukan makhluk yang begitu lemah kepada Rabb yang begitu kuat dan sempurna selaku tuannya, melebihi tunduknya seekor anjing kepada tuannya yang telah memberinya makan, walaupun Ia dipukul, disakiti Ia tetap akan patuh dan setia kepada tuannya yang telah memberinya makan tsb
Imam Syathibiy mengatakan :
وقد قيل كن كالكلب يقصيه أهله وما يأتلي في نصحهم متبذلا
“Telah dikatakan dalam sebuah ungkapan : jadilah seperti an*ing, dibuang oleh tuannya, namun tetap melayani mereka “.
Walaupun anjing adalah binatang yang dijadikan simbol sebuah kehinaan, namun tetap saja menyimpan hikmah luar biasa yang bisa diambil manusia untuk diterapkan dalam kehidupan , salah satu pelajaran berharga itu adalah kepatuhan dan kesetiaan tampa batas kepada Tuan yang telah memberinya makan walaupun tak jarang Ia menerima bentakan , pukulan dsb, namun Ia tetap patuh dan setia
***
Kepatuhan dan kesetiaan yang diberikan manusia kepada Allah seharusnya lebih dari itu, karena Allah telah memberikan manusia karunia tak terkira, andaipun mereka diuji dengan beberapa kesulitan, sperti kemiskinan, penyakit dan sebagainya, maka semua itulah hanyalah wasilah bagi “mereka” untuk menapaki derjat yang lebih tinggi di sisiNya.