Padang| sippfm.com Kedatangan 155 turis asal Kota Kunming, China ke Sumbar akhirnya menuai reaksi dari masyarakat Sumbar. Warga menolak keberadaan wisatawan tersebut karena khawatir akan membawa virus Corona yang sedang melanda negeri China. Menyikapi hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berjanji akan memenuhi permintaan masyarakat dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas Pemprov Sumatera Barat, Jasman Rizal, Senin (27/1/2020).

Ia menyebutkan, sebanyak 155 turis China yang terdiri dari 110 wanita dan 45 laki-laki itu, berangkat ke Sumatera Barat, menggunakan pesawat sewaan. Jika dipulangkan sebelum jadwal yang sudah ditentukan, yakni pada 31 Januari 2020, mereka harus membeli tiket baru. Sementara itu, tiket yang jauh hari dibeli serta merta akan hangus.

“Nah, soal apakah bisa dipulangkan lebih cepat, itu yang sedang kita koordinasikan dengan pihak agent travel. Desakan dari masyarakat sudah kita sampaikan, dan mereka paham akan kondisi ini. Namun, untuk pulang lebih awal sedang dibahas. Karena, ini juga menyangkut tiket mereka,” ungkapnya.

Ia menyatakan pihak pemprov dalam hal ini menghormati dan berterima kasih kepada masyarakat yang sangat proaktif menjaga kondisi.

“Secara umum, kita Pemprov Sumbar mengucapkan terima kasih atas respons masyarakat dari berbagai kalangan yang sangat peduli menanggapi fenomena yang ada,” ujar Jasman lagi.

Menurut Jasman, kedatangan turis China ke Sumbar tersebut, bukanlah merupakan program dari Pemerintah Provinsi. Namun melainkan, program dari Pemerintah Pusat yang bertujuan, meningkatkan angka kunjungan wisman asing di Indonesia.

“Jadi, ini bukan program kita. Tetapi, program pemerintah pusat. Pada dasarnya, kunjungan mereka ini baik. Dalam rangka berwisata. Hanya saja, waktu kedatangan mereka bertepatan dengan persoalan virus Corona. Pihak agent travel, sudah mengatur jadwal kedatangan ini sejak satu tahun yang lalu,” timpalnya.

Selain itu pihak agent travel maupun Pemprov Sumbar  juga sudah sepakat untuk menunda kedatangan rombongan kedua yang dijadwalkan bertolak ke Ranah Minang pada 31 Januari 2020.

“Kunjungan berikutnya ditunda dulu, sampai kondisi kondusif dan aman dalam semua lini. Yang jelas, kita hormati aspirasi masyarakat. Kita akan mengupayakan sebaik mungkin,” tutur Jasman. (*)