Lebaran kemaren saya sempat menemani Ayahnda tercinta bersilaturrahim ke kampung halaman. Saat kami shalat magrib berjamaah di sebuah mushalla, rupanya Ayahnda berjumpa dengan dua orang teman lamanya. Teman waktu SD dahulu.
Surprise sekali kayaknya Ayahnda dengan pertemuan tersebut. Bagaimana tidak, bertemu teman sepermainan sewaktu kecil, di usia yang telah melewati 75 tahun memang “sesuatu banget”. Pertemuan itu menjadi spesial karena terjadi di mushalla, di rumah Allah, di saat melakukan kebaikan. Dan teman lama itupun dulunya juga teman sama mengaji di surau.
Sungguh menjadi suatu kebahagian tersendiri bila bertemu teman-teman baik masa lalu, di hari baik dan juga di tempat yang baik. Serta masih dalam kondisi istiqamah dalam ajaran Allah.
Akan tak terlukiskan dan tak terbayangkan lagi, kalau pertemuan seperti itu terjadi di dalam sorga Allah Ta’alaa. Sungguh sangat-sangat bahagia. Reuni di dunia saja bukan main senangnya. Apalagi kalau reuni di dalam sorga.
Teman kebaikan itu memang sangat spesial. Dalam haditsnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa teman-teman yang beriman bisa menolong menyelamatkan teman yang lainnya dari siksa api neraka. Beliau bersabda:
فَوَالَّذِى نَفْسِي بِيَدِهِ! مَا مِنْ أَحَدٍ مِنْكُمْ بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً للهِ فِى اسْتِضَاءَةِ الْحَقِّ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ للهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لإِخْوَانِهِمُ الَّذِيْنَ فِى النَّارِ. يَقُوْلُوْنَ : رَبَّنَا! كَانُوْا يَصُوْمُوْنَ مَعَنَا وَيُصَلُّوْنَ وَيَحُجُّوْنَ. فَيُقَالُ لَهُمْ : أَخْرِجُوْا مَنْ عَرَفْتُمْ. فَتُحَـرَّمُ صُـوَرُهُمْ عَـلَى النَّارِ. فَيُخْرِجُوْنَ خَلْقًا كَثِيْرًا قَدْ أَخَذَتِ النَّاُر إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ وَإِلَى رُكْبَتَيه… (رواه البخاري ومسلم).
Artinya: “Demi Allah Yang jiwaku ada di tanganNya. Tidak ada seorangpun diantara kalian yang lebih bersemangat di dalam menyerukan permohonannya kepada Allah untuk mencari cahaya kebenaran, dibandingkan dengan kaum Mu’minin ketika memohonkan permohonannya kepada Allah pada hari Kiamat untuk (menolong) saudara-saudaranya sesama kaum Mu’minin yang berada di dalam Neraka. Mereka berkata : “Wahai Rabb kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan berhaji bersama-sama kami”. Maka dikatakan (oleh Allah) kepada mereka : “Keluarkanlah oleh kalian (dari Neraka) orang-orang yang kalian tahu!” Maka bentuk-bentuk fisik merekapun diharamkan bagi Neraka (untuk membakarnya). Kemudian orang-orang Mu’min ini mengeluarkan banyak orang dari neraka yang apinya sudah sampai pada pertengahan betis dan lututnya….” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id Al Khudry).
Hadits ini menjelaskan betapa teman-teman yang sama-sama beriman, dan saat di dunia pernah sama-sama beramal shaleh, akan dapat saling menolong mengeluarkan dari api neraka, bila sebagian ada yang di sana.
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menasehatkan pula kepada teman – temannya, “Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan : “Wahai Tuhan kami, hamba-Mu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau. Masukkanlah bersama kami di Surga-Mu”. Kemudian beliau menangis…
Karena itu, mari perbanyak berteman dengan orang-orang baik dan shaleh. Ikut menghadiri pengajian bersamanya, melingkar menambah ilmu, iman dan taqwa, bersamanya dalam berbagi dan peduli kepada masyarakat, hadir di masjid melakukan shalat berjamaah bersama mereka, berhaji dan berumrah. Dan banyak lagi amal shaleh yang lainnya. Siapa tahu, diantara orang-orang baik itu bisa menjadi penyelamat kita di akhirat.
Sebaliknya, kurangilah pertemanan dengan pelaku dosa dan maksiat, penipu dan pembohong, biasa meninggalkan ibadah wajib, dan lain sebagainya. Karena mereka justru akan menjadi penyebab kesengsaraan kita, di dunia dan di akhirat.
Wallahu A’laa wa A’lam.
Oleh: Ust. H. Irsyad Syafar, Lc. M.Ed.