Rancak di Luar

Oleh: Irsyad Syafar
Kucing anggora memang cantik sekali. Tampang yang imut, bikin orang banyak yang suka dan “gemes” melihatnya. Apalagi kalau bulunya berwarna-warni dan tebal, akan semakin menarik perhatian. Kucing ini dianggap kucing “bule” dibelantaran dunia kucing. ๐Ÿ˜„
Akan tetapi dibalik kecantikannya itu, ternyata kucing anggora itu banyak kekurangannya. Ia kucing yang agak bodoh. Tidak pandai mencari mangsa. Hanya diberi dan disiapkan makan untuknya. Tidak pandai mandi membersihkan bulunya, harus dimandikan. Dan cenderung tidak bisa hidup mandiri. Kalau dibiarkan dan tidak diurus, ia akan sangat jelek dan kotor lagi kurus. โ˜น๏ธ
Sebaliknya, kalau kucing “kampung”, tampangnya memang biasa-biasa saja. Tidak banyak orang yang langsung tertarik dengannya. Kalau tercecer atau berkeliaran di jalanan, tak akan ada orang yang mencuri atau mengambilnya. Bulunya yang biasa-biasa saja, bikin daya tariknya agak kurang. ๐Ÿคญ
Akan tetapi, kucing kampung itu cerdas dan mandiri. Ia bisa cari makan dan mangsa sendiri. Kalau sudah kenyang, ia akan sibuk “mandi” menjilat bulu-bukunya. Sehingga bulunya menjadi halus secara alami. Ia juga bisa cepat dilatih untuk buang air di tempat tertentu. Tidak berserak dimana-mana. ๐Ÿ˜ท
* * * * *
Itu baru gambaran binatang. Tampang luar ternyata bukan jaminan. Bahkan bisa menyusahkan dan membuat kita repot. Apalagi manusia yang dapat berfikir dan merasa.
Beruntunglah orang yang senantiasa merapikan tampilan lahirnya dan dia sangat rajin memperbaiki kondisi batinnya. Dimanapun ia berada dan berinteraksi, ia akan disenangi oleh banyak orang. Tidak saja dalam waktu singkat, bahkan bisa berlansung lama. Dan disisi Allah, jelas orang inilah yang paling mulia dan terpuji.
Sebaliknya, merugilah orang yang hanya tampak luarnya saja baik dan cantik. Akan tetapi batin dan hatinya buruk. Perangainya banyak yang tercela dan akhlaknya rendah. Ia banyak menyusahkan orang lain. Siapapun yang bergaul dengannya, cepat atau lambat akan benci dan menjauh darinya. Dan disisi Allah pastilah ia orang yang tercela.
Sungguh benar Sabda Nabi Muhammad Saw, yang berkata:
ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ู‰ ุฃูŽุฌู’ุณุงู…ููƒู’ู…ุŒ ูˆูŽู„ุง ุฅูู„ู‰ ุตููˆูŽุฑููƒูู…ู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ูˆุฃุนู…ุงู„ูƒู…. (ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู…).
Artinya: โ€œSesungguhnya Allah tidak melihat pada tubuh kalian, juga tidak melihat pada bentuk kalian. Akan tetapi Dia melihat pada hati kalian dan amal kalian.” (HR Muslim).
Kalau kita diberi Allah tampang yang lebih, maka sempurnakanlah dengan menghiasi hati dengan iman dan jasad dengan amal shaleh. Kalau tampang kita biasa-biasa saja, gak usah minder. Iman dan amal shalehlah yang akan memuliakan kita.
Wallahu A’lam.

Tinggalkan komentar