PADANG, sippfm.com-Penolakkan kenaikan BBM tidak hanya dikritisi dan disuarakan oleh mahasiswa saja tetapi juga berasal dari partai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terutama di Sumbar melalui platform media sosialnya PKS Sumbar.

Pernyataan penolakan tersebut salah satunya berasal dari Ulyadi, wakil ketua DPW PKS Sumbar, yang mengatakan kebijakan menaikkan BBM dianggap tidak pro dengan rakyat. Ia juga mengusulkan agar pemerintah mesti memprioritaskan rakyat dan  mencabut kebijakan tersebut.

“Kebijakan menaikkan BBM tidak pro rakyat. Pemerintah mesti memprioritaskan rakyat dan  mencabut kebijakan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, bukti penolakan juga berasal dari Irsyad Syafar, Aleg DPRD Sumbar Fraksi PKS, yang memprihatinkan kondisi sekarang pasalnya belum sampai sebulan slogan “Bangkit Lebih Kuat, Pulih Lebih Cepat” menjadi tidak bermakna karena justeru kenaikan BBM akan membuat seluruh sektor kehidupan ekonomi dan sosial menjadi terpapar. Harga semakin melambung, inflansi semakin naik & daya beli semakin melemah. Orang miskin baru akan bertambah.

“Baru saja dimomen 17 Agustus kita merayakan “Bangkit Lebih Kuat, Pulih Lebih Cepat.” Namun Slogan ini menjadi tidak bermakna karena justeru kenaikan BBM akan membuat seluruh sektor kehidupan ekonomi dan sosial menjadi terpapar. Harga semakin melambung, inflansi semakin naik & daya beli semakin melemah. Orang miskin baru akan bertambah.” (ref)