Yogyakarta| sippfm.com- Masjid Jogokariyan di Kota Yogyakarta kini menjadi salah satu primadona tersendiri di Indonesia. Bahkan masjid tersaebut jadi salah satu masjid percontohan terbaik nasional. Berbagai keunggulan manajemen Masjid Jogokariyan meliputi banyak aspek. Sehingga kini menjadi salah satu model kekinian pengelolaan masjid.

Mulai dari bidang sosial, budaya sampai ekonomi. Salah satu yang telah berkembang merupakan unit usaha masjid dalam bentuk Islamic Centre dan Hotel Masjid Jogokariyan.

Untuk lebih menyebarluaskan syiar ini, Masjid Jogokariyan akan membagikan kiat-kiat pembangunan usaha berbasis masjid lewat loka karya. Temanya, Memulai dan Mendirikan Usaha Berbasis Masjid.

Kegiatan itu akan diselenggarakan pada Sabtu 2 November 2019 di Ballroom KJ Hotel Jalan Parangtritis Nomor 120 Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Kegiatan berlangsung pada 08.00-17.00 WIB.

Kegiatan ini terbuka bagi masyarakat umum, terutama untuk takmir dan pengurus masjid di seluruh Indonesia. Beberapa pembicara ternama akan mengisi loka karya.

Ada Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, Dewan Syuro Masjid Suciati Saliman, Rendy Saputra, Saudagar Hijrah Camp, Tim Al Qorib, Tim BNI Syariah dan pengusaha-pengusaha sukses lain.

Mereka akan membagikan ilmu dan tips-tips seputar manajemen unit usaha masjid. Tentu, kegiatan ini sangat direkomendasikan bagi siapapun yang ingin belajar mengelola unit usaha masjid.

Terlebih, yang ingin menjadikan unit usaha masjidnya semakin maju dan berkembang. Kepada yang berminat, biaya per peserta Rp 150 ribu dan bisa langsung menghubungi Koordinator Acara Rizkibaldi Munada di 0821 4400 5612.

“Mengingat kapasitas peserta sebanyak 150 orang untuk pendaftar seluruh Indonesia, bagi yang berminat diharapkan segera mendaftar,” kata Rizki, Selasa (29/10).

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, mengatakan, unit usaha merupakan satu capaian atas keberhasilan menjadi masjid yang mandiri. Ini yang perlu dibangun takmir-takmir.

“Di Indonesia, masjid-masjid perlu membangun badan usaha masing-masing, sehingga, kemanfaatan masjid bisa menjadi lebih optimal,” ujar Jazir.

Namun, ia menekankan, membangun badan usaha berbasis masjid bukan hal yang mudah. Mulai dari meyakinkan seluruh komponen takmir, memilih jenis usaha, merintis sampai mengembangkannya.

Untuk itu, takmir-takmir dan pengurus-pengurus masjid membutuhkan pelatihan agar ide tersebut dapat direalisasikan. Atas alasan itu pula Masjid Jogokariyan menggelar lokakarya tersebut.

 

Sumber: Republika