Gerakan Pakai Masker dan Sarung Tangan

Oleh: H. Mulyadi Muslim, Lc, MA
(Sekretaris MUI Kota Padang)

Dari hari ke hari orang yang positif terpapar virus covid 19 untuk tingkat kota Padang, provinsi Sumatera Barat, Indonesia bahkan dunia terus meningkat. Angka-angka grafik perkembangan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), apalagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) semakin mencemaskan. Tenggat waktu darurat yang awalnya sampai 15 April 2020 telah diperpanjang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi 30 Mei 2020.

Realitas ini semakin diperburuk dengan dikeluarkannya PERPU darurat kesehatan oleh Presiden, sehingga bisa dipastikan orang jadi miskin mendadak karena terputusnya pekerjaan dan menurunya daya beli masyarakat semakin besar. Sangat wajar jika pada akhirnya intruksi Kapolri, Presiden dan pihak terkait untuk tidak membuat atau melakukan perkumpulan massa dalam bentuk apapun, apalagi untuk ibadah menjadi kontra produktif dan bahkan mendapat penolakkan dari masyarakat.

Pemerintah, ulama, tim medis dan relawan sudah bekerja optimal dalam rangka menangkal dan menanggulangi kemudharatan, karena kemudharatan harus dihilangkan (Addhoror Yuzaal). Tetapi mencegah orang berkumpul dan berusaha diluar rumah ternyata menimbulkan mudharat yang lebih besar yaitu kemiskinan, pengangguran, kriminal dan bisa jadi berujung dengan perlawanan terhadap pemerintah (revolusi).

Ide sederhana dari negara meksiko yaitu gerakan memakai masker ternyata cukup sukses menekan pertambahan orang terpapar. Konsep membuat masker secara mandiri yang bisa di cuci dan dipakai berkelanjutan telah menyelamatkan jutaan rakyat Meksiko. Jika teori penularan virus lewat bersentuhan dan pernafasan (mulut dan hidung), maka gerakan memakai masker dan sarung tangan bisa kita kampanyekan, dan masyarakat tetap bisa bekerja.

Untuk urusan ibadah berjamaah pun juga bisa dilakukan di masjid dengan syarat jamaah pakai masker dan sarung tangan. Shaf barisan shalat pun tidak mesti rapat seperti biasa, karena rapatnya dan rapinya shaf bukan syarat dan rukun sholat, tetapi kesempurnaan semata. Mari pakai masker dan sarung tangan sehingga tetap bisa bekerja, beribadah dan kesehatan tetap terpelihara.

Tinggalkan komentar