Ustaz Mulyadi Muslim: Falsafah ABS-SBK Mulai Tersisih, Konser dan Kim Mendominasi Acara

Padang, sippfm.com – Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi PKS, Ustaz H. Mulyadi Muslim, Lc., M.A., menyatakan keprihatinannya terhadap semakin tersisihnya falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) di tengah masyarakat Minangkabau. Beliau menyoroti semakin maraknya penyelenggaraan acara hiburan seperti konser dan permainan kim yang justru mendominasi berbagai perayaan adat dan kegiatan masyarakat, terutama di acara-acara besar seperti baralek dan peringatan tertentu.

“Perdebatan antara adat dan agama di Minangkabau adalah bagian dari sejarah masa lalu yang seharusnya tidak terulang lagi. Sejak ada sumpah sati di Puncak Pato Maropalam, falsafah ABS-SBK telah menjadi dasar hidup masyarakat Minang,” kata Ustaz Mulyadi. Namun, menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, adat dan budaya Minangkabau yang Islami mulai tergerus oleh pengaruh budaya luar.

Beliau menambahkan, acara-acara seperti silek, tari Minang, randai, rabab, dikie, saluang, shalawat dulang, dan basijontiak yang sarat dengan nilai-nilai Islam kini semakin jarang diangkat dan ditampilkan. Sebaliknya, even hiburan seperti konser dan permainan kim, yang tidak memiliki akar kuat dalam adat Minangkabau, semakin banyak diselenggarakan.

“Penampilan seni Minangkabau sekarang terasa kering dan kehilangan pesan moral. Yang lebih ditonjolkan justru kreasi dan hiburan, sementara nilai-nilai adat dan agama seakan dikesampingkan,” jelas Ustaz Mulyadi.

Menurutnya, jika konser dan permainan kim ini dianggap sebagai bagian dari budaya Minangkabau, maka perlu dipertimbangkan untuk dijadikan even berkelanjutan. “Tapi kalau tidak, maka para tokoh, pejabat, dan sponsor kegiatan tersebut perlu ditegur dan diingatkan,” tegasnya.

Ia juga mengkritik kecenderungan sebagian pihak yang mengalokasikan dana besar untuk konser dan hiburan, sementara seni dan budaya Minang yang Islami justru kurang mendapatkan perhatian. “Tidak bisa disebut sebagai pejuang adat dan budaya Minangkabau jika kita membiarkan seni budaya kita mati suri, tetapi untuk konser malah menghabiskan anggaran besar,” ujar Ustaz Mulyadi Muslim.

Beliau mengingatkan pentingnya menjaga falsafah ABS-SBK dalam kehidupan bermasyarakat di Sumatera Barat dan meminta masyarakat serta para pemimpin untuk kembali menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan agama dalam setiap kegiatan sosial maupun budaya.

Tinggalkan komentar