Sumbar-Riau Tandatangani Kesepakatan Antisipasi Bencana

Padang, sippfm.com-Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, serta pihak PLN selaku pengelola PLTA Koto Panjang melakukan penandatanganan Kesepakan untuk antisipasi bencana banjir dan longsor di Kedua Provinsi, Selasa (23/5).

Kesepakatan tersrebut dibuat karena seringnya bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Kampar dan Pangkalan Sumbar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan dengan penanggulangan secara sistematis dan berkelanjutan.

Untuk penanggulangan tersebut, maka diambil langkah-langkah yang disepakati antara Pemprov Riau dan Pemprov Sumbar yang turut dihadiri oleh Bupati Limapuluh Kota.

Langkah-langkah tersebut ialah normalisasi dan pelebaran dari penyempitan Sungai Batang Mahek dan Sungai Kampar, kemudian dilakukan pengerukan sedimen terhadap kedua sungai ini. Selanjutnya membuat SOP pembukaan pintu air waduk Koto Panjang, mereboisasi kehutanan di hulu Sungai Kampar dan Sungai Mahek, dan dilakukan penertiban tambang liar di sekitar jalur Riau-Sumatera Barat.

Langkah selanjutnya, merancang jalan alternatif Riau-Sumbar dan ketujuh dilakukan penanganan lahan kritis pada daerah aliran sungai (DAS) Batang Mahat dan DAS Sungai Kampar.

Pada penutup kesepakatan tersebut, diminta juga kerja sama antara organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di masing-masing pemerintah daerah dan antar pemerintah provinsi.

Selain itu, dalam MoU, diharapkan juga dukungan dari pemerintah pusat. Antara lain Kementrian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) dan Kementerian BUMN sebagai induk dari PLN.

Sebagaimana diketahui, beberapa titik pemukiman masyarakat di daerah aliran Sungai Kampar kerap terjadi banjir. Hal ini disebabkan banyaknya debit air yang dikeluarkan dari pintu bendungan PLTA Koto Panjang.

“Dibukanya pintu waduk lebih banyak bukan tanpa alasan. Karena, setiap kali hujan deras melanda wilayah Pangkalan Sumatera Barat, membuat terjadinya banjir di wilayah itu. Untuk mengatasinya, pintu waduk dibuka lebih banyak. Sehingga banjir surut di sana.” kata Gubernur Sumbar dalam akun facebook miliknya, kemarin.

“Tapi sebaliknya terjadi di wilayah Kampar, yang malah terendam banjir. Hal ini sudah rutin setiap musim hujan terjadi. Bahkan, dua tahun terakhir kondisi ini telah dialami oleh masyarakat,” tambahnya.

SIPP FM
(Diolah dari akun facebook Irwan Prayitno)

Tinggalkan komentar