Padang|sippfm.com- Satu orang siswa Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Perguruan Islam Ar Risalah Padang mendapat kesempatan belajar ke Jerman. Ia menjadi salah satu dari 3 pelajar Indonesia yang terpilih dalam program American Field Service (AFS) tahun 2019. Sesuai jadwal ia akan mengikuti program ini selama 3 bulan ke depan, mulai 5 September 2019 hingga 5 Desember 2019, bertempat di Anne Frank Schule, Jerman.
Siswa tersebut adalah Son Sulung Suryahata, atau akrab disapa Tata. Ia merupakan siswa kelas XI jurusan IPA Internasional di MAS Ar Risalah Padang. Ia berhasil terpilih dalam program ini setelah melalui berbagai proses. Sehingga ia menjadi satu-satunya pelajar asal Sumatera yang mendapatkan peluang ini. Sementara itu ada dua siswa lainnya yang berasal dari Jakarta dan Malang.
Tata merasa bahagia dengan adanya kesempatan ini, karena baginya ini adalah salah satu mimpinya, yaitu bisa mendapatkan peluang beasiswa ke luar negeri. Ia mengatakan bahwa selama program ini ia akan tinggal bersama orang tua asuh di Jerman. Ia juga akan mendapatkan bimbel secara privat, dan modul pembelajaran bahasa negara tujuan (Jerman) dari lembaga AFS.
“Alhamdulillah, saya senang dan merasa tertantang untuk mencoba sekolah di luar (negeri). Saya banyak belajar dari para senior saya, dan juga atas dukungan dari orang tua dan stadz-ustadzah di Ar Risalah. Harapan saya melalui program ini saya bisa belajar dan lancar berbahasa Jerman dan mendapat link untuk bisa kuliah di Jerman,’ ujarnya.
Sementara itu Kepala MAS Ar Risalah Padang, Aslam Hadi memberikan apresiasi atas keberhasilan siswanya mendapatkan peluang emas ini. Ia mendorong para siswa untuk bersungguh-sunggu dalam belajar dan berkompetisi mendapatkan peluang-peluang baik untuk menunjang proses pendidikan.
“Sekolah senantiasa mensupport para siswa untuk mengabil peluang-peluang emas seperti ini, selama itu menunjang proses pendidikan,” ungkapnya saat melepas keberangatan Tata, di hadapan para siswa dan guru, Senin (2/9) lalu.
American Field Service (AFS) adalah organisasi pertukaran pelajar tertua dan terbesar di dunia yang mempunyai dasar sukarela. Setiap tahunnya, AFS mempunyai lebih dari 11 ribu peserta program, yang tersebar di lebih dari 60 negara. AFS berpusat di Etrelles, Prancis.
Di Indonesia, AFS bekerja sama dengan Yayasan Bina Antarbudaya untuk program antar budaya. Yayasan ini sudah terbentuk sejak tahun 1985 dan meneruskan program AFS di Indonesia, yang sudah dimulai sejak 1956. (*)