Ustadz April Hidayat
Dikisahkan bahwa di sebuah hutan hidup seekor rusa yang punya tanduk bercabang yang terlihat sangatlah indah, seluruh penghuni hutan yang melihatnya sontak berdecak kagum dan memuji kegagahan rusa tersebut, sang rusa tampak senang dengan pujian-pujian itu, ia pun
berjalan di tengah-tengah hutan dengan penuh rasa bangga.
***
Namun seperti kata pepatah : “Mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak”. Di saat menyisuri sebuah hutan yang teramat lebat, tanpa bisa dielakkan, tanduk rusa yang begitu indah itu nyangkut dan terlilit ranting akar pepohonan dan sulit untuk terlepas, dan tiba-tiba saja muncul seekor harimau yang teramat sangat lapar, tanpa fikir panjang si raja hutan itupun mengakhiri petualangan si rusa nan malang itu
***
Semenjak itu orang-orang mengatakan : “rusa mati karena tanduknya”.
Maksudnya adalah : “seseorang bisa saja binasa karena kelebihan yang dimilikinya bukan karena kekurangan yang ada pada dirinya”
***
Oleh sebab itu setiap manusia tidak perlu jumawa dan berbesar hati karena kelebihan yang dimilikinya, karena sejatinya semua kelebihan itu hanyalah titipan dari Allah semata, yang pada masanya nanti akan diambilnya kembali.
Harta, jabatan, kecantikan dan ketampanan adalah pembagian dari Allah untuk bekal sekaligus wasilah dalam melakukan ketaatan kepada Allah Swt, sekaligus ujian untuk melihat siapa yang pandai bersyukur dan paling baik amalnya, bukan untuk dibangga-banggakan
***
Tidak sedikit orang binasa justru bukan karena kekurangan yang ada pada dirinya, malah sebaliknya, ia binasa karena kelebihan yang Allah berikan kepadanya, tubuh yang kuat, otak yang cerdas, harta yang melimpah, kekuasaan ataupun jabatan yang tinggi.
Qarun misalnya binasa bukan karena kemiskinan dirinya, justru Ia adalah orang terkaya di zamannya, Haman binasa bukan karena kebodohannya justeru ia dianggap manusia tercerdas di zamannya, Fir’un binasa di laut merah bukan karena ia hanya rakyat biasa yang lemah justru Ia adalah raja diraja pada masanya, Nabi Yusuf hampir saja celaka di tangan isteri seorang pejabat teras Mesir nan cantik jelita bukan karena wajahnya yang jelek, justru Ia dianggap sebagai manusia tertampan yang pernah ada.
***
Makanya untuk selamat dalam kehidupan dunia ini, manusia tidak boleh hanya fokus memikirkan dan mengkhawatirkan kekurangan yang ada pada dirinya dan melupakan potensi bahaya dari kelebihan yang Allah berikan kepadanya. (ref)