Rumah Gadang tidak hanya dikenal sebagai arsitektur tradisional Minangkabau yang indah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat Minang. Di dalamnya, nilai-nilai adat dan tradisi dijunjung tinggi, dan interaksi sosial antarwarga terjadi.
Dr. Wirdanengsih, Kepala Pusat Riset Kearifan Lokal Universitas Negeri Padang (UNP) dalam Talkshow Dialog Sosial Budaya di Radio SIPP FM, Rabu (28/8/2024) menyebutkan bahwa Rumah Gadang memainkan peran krusial dalam mengajarkan nilai-nilai demokrasi dan kebersamaan kepada generasi muda.
“Di Rumah Gadang, keputusan-keputusan penting yang menyangkut kehidupan keluarga besar biasanya diambil melalui musyawarah. Ini mencerminkan model demokrasi deliberatif yang sangat relevan dalam konteks pendidikan politik,” ungkap Dr. Wirdanengsih. Beliau juga menambahkan bahwa keterlibatan semua anggota keluarga, terutama dalam pengambilan keputusan, menanamkan rasa tanggung jawab kolektif dan kepekaan terhadap keberagaman pendapat.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan politik tidak selalu harus melalui cara formal seperti di ruang kelas. Pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang ditunjukkan melalui praktik musyawarah di Rumah Gadang, juga merupakan bentuk pendidikan politik yang efektif. Di sini, setiap individu belajar tentang pentingnya partisipasi, penghargaan terhadap perbedaan pendapat, dan bagaimana mencapai konsensus yang menguntungkan semua pihak.
Menurutnya, di era modern ini, banyak nilai-nilai tradisional yang mulai tergerus oleh arus globalisasi. Oleh karena itu, mengangkat kembali fungsi Rumah Gadang sebagai media pendidikan politik berbasis kearifan lokal sangat penting. “Kita harus melestarikan nilai-nilai ini dan menjadikannya sebagai landasan dalam pembentukan karakter generasi muda yang sadar akan politik dan kebudayaannya,” tegasnya.
Meski demikian, Dr. Wirdanengsih juga mengakui adanya tantangan dalam mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam sistem pendidikan formal. Salah satunya adalah bagaimana nilai-nilai yang diajarkan di Rumah Gadang bisa diadaptasi dalam konteks yang lebih luas tanpa kehilangan esensi aslinya.
Namun, beliau optimis bahwa dengan kerjasama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, Rumah Gadang bisa menjadi model pendidikan politik yang efektif. “Harapan saya, generasi muda bisa lebih mengenal dan mencintai kearifan lokal mereka, dan dari situ mereka bisa menjadi warga negara yang lebih baik,” tutup Dr. Wirdanengsih. (Dwi-Dini)
Disampaikan oleh: Dr. Wirdanengsih, M.Si. (Kepala Pusat Riset Kearifan Lokal UNP ) pada Talkshow Dialog Sosial Budaya Radio SIPP FM, Rabu (28/08/2024)