Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.

Manusia diciptakan Allah memiliki perasaan. Perasaan itulah yang tumbuh dan berkembang menjadi cinta. Cinta tidak bisa kita dalami kalau kita belum mempunyai ikatan yang sah menurut agama, maka harus disahkan melalui pernikahan.

Hal ini disampaikan oleh Heru Fitria Desande DT Majo Basa dalam program dialog sosial budaya di Radio SIPP FM, Rabu (17/09/2024). Program talkshow tersebut bertemakan “Resepsi Pernikahan Menurut Adat Minangkabau’’.

Baralek merupakan sebuah tanda atau pengumuman kepada khalayak ramai bahwa seseorang sudah menikah. Disampaikannya, setelah melalui proses batimbang tando, maka pada dua hari atau sehari sebelum pelaksanaan,  pihak perempuan akan menjemput tandonya kembali.

Kenapa sih tandonya dijemput lagi? Karena pada waktu tersebut dia akan menunaikan janjinya. “Namun, pada sebagian daerah, ada yang menunda untuk menjemput tandonya dikarena jarak tempuh yang lumayan jauh, maka mereka melaksanakan pernikahannya bersamaan dengan menjemput tandonya kembali,’’ ujar Datuak.

Akan tetapi jika mereka tinggal di satu daerah yang sama maka tandonya tetap dijemput satu hari sebelum pernikahan berlangsung. Hal ini bertujuan agar kedua belah pihak bertemu dan mendiskusikan perihal kebutuhan acara, dan itu adalah salah satu makna dari penjemputan tando tersebut.

Pada acara penjemputan tando tersebut apakah ada acara khusus, atau hanya sekedar simbolis saja? Penjemputan tando ini merupakan adat dari pihak mempelai perempuan, yang juga diketahui oleh para ninik mamak setempat.

Disampaikannya, seremonialnya yaitu mengungkapkan maksud dan tujuan. Akan tetapi ini hanya adat pada kaum perempuan. Dan yang hadir pada acara itu hanya bundo kanduang atau perempuan yang dituakan pada lingkungan suku mempelai perempuan. Kemudian dihadiri oleh pihak bako dan sanak famili terdekatnya. Setelah proses penjemputan tandonya selesai, maka mereka akan kembali ke rumah calon anak daronya untuk membahas persiapan dan jumlah tamu undangan yang hadir.

Setelah tando dijemput kembali maka tugas ninik mamak adalah mengimbau untuk menjemput marapulai. Sedangkan dipihak marapulai yang lain mereka akan mulai bermufakat dan melakukan himbauan terkait dengan keberlangsungan acara. “Jadi dalam istilah adat orang kebanyakan menyebutnya ”Mananti satongah lapeh”, mengutus orang pergi dan menanti akan apa yang dibawa nya,” kata Datuak.

Apakah tradisi manjapuik marapulai ini dilakukan di seluruh nagari di daerah Minangkabau?  Proses ini rata terjadi namun ada sebagian yang betul dijaga dengan baik dan sebagian lagi tidak seperti dahulunya, dengan alasan berbagai hal. Namun, secara budaya proses ini memiliki makna yang terkandung didalam nya. Sementara itu jika proses manjapuik marapulai dihilangkan, maka secara tidak langsung kehadirannya juga menjadi sesuatu yang dilemma karena pada proses ini juga memiliki makna adat dan sosial.

Prosesi  menjapuik marapulai apakah dilakukan setelah atau sebelum akad nikah? Menurut adat yang dipakai mestinya penjeputan marapulai dilakukan setelah proses akad nikah selesai.

“Resepsi dan akad nikah itu adalah istilah pada zaman sekarang, sementara istilah dulu yaitu baralek, proses bagaimana kita melakukan syukuran atas kelancaran pernikahan yang berlangsung,” ucap Datuak.

“Tetapi pada saat sekarang kata ”resepsi” orang beranggapan bahwa acara yang kita adakan itu mewah dan besar, sedangkan baralek itu ada pembagiannya bisa kecil, sedang dan besar tergantung kesiapan kedua bela pihak. Dan itulah sebabnya di Minang ada kata – kata  baralek gadang,” ujar Datuak.

Di akhir sesi, Datuak menghimbau agar kita memahami esensi dari proses tersebut,  baru kita melaksananya dengan memperhatikan niat dan tujuan yang akan kita capai. Maka akan bisa kita lihat mana tujuan yang baik dari apa yang sudah kita laksanakan.

Ini akan menumbuhkan keluarga dan kebersamaan baru, yang mendatangkan manfaat untuk masa depan kita, karena hal ini tidak berakhir di sesi perkawinan tetapi akan berkelanjutan sampai proses kembali lagi pada Allah. (Ijun)