PADANG sippfm.com– Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, berharap pemerintah pusat terus meningkatkan dukungan untuk program pelatihan skil khusus yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) di Sumbar. Menurut Audy, peran BLK sangat penting dalam meningkatkan produktivitas usaha dan menurunkan angka pengangguran di provinsi ini.
“Pengangguran di Sumbar masih 5,9 persen, lebih tinggi dari angka nasional, namun angka kemiskinan relatif rendah. Ini disebabkan oleh banyaknya lulusan perguruan tinggi yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor industri,” ujar Audy dalam pembukaan acara Penganugerahan Penghargaan Produktivitas (Siddhakarya) Provinsi Sumbar 2024 di Hotel Mercure Padang.
Audy menekankan pentingnya pelatihan skil khusus, terutama dalam penguasaan bahasa asing, untuk membuka peluang pekerjaan di luar negeri bagi lulusan diploma dan sarjana.
Dalam kesempatan ini, Audy juga memberikan apresiasi kepada usaha kecil, menengah, dan besar di Sumbar yang berhasil meraih penghargaan Siddhakarya, yang menunjukkan hasil positif dari pembinaan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Kemenaker RI, Aris Wahyudi, mengungkapkan bahwa produktivitas usaha sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, 55% dari 149 juta pekerja di Indonesia memiliki pendidikan hingga SMP, yang menjadi tantangan untuk meningkatkan produktivitas.
Aris juga mengapresiasi Pemprov Sumbar yang aktif mengukur produktivitas usaha melalui program Siddhakarya, di mana Sumbar menjadi provinsi ketujuh yang menyelesaikan penilaian ini.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbar, Nizam Ul Muluk, melaporkan bahwa penilaian Siddhakarya 2024 diikuti oleh 30 perusahaan, yang kemudian disaring menjadi 10 finalis. Empat di antaranya akan mewakili Sumbar dalam penilaian Paramakarya tingkat nasional.
Pada acara tersebut, 6 perusahaan meraih kategori unggul, antara lain PT Hilma Fadhila (Tanah Datar) dan RSIA Permata Bunda (Kota Solok), sementara 4 perusahaan lainnya masuk kategori berkembang. Selain itu, empat kepala daerah juga menerima Lencana Produktivitas atas kontribusinya dalam pembinaan produktivitas daerah. (*)