Padang, sippfm.com,-Badan Narkotika Kota (BNK) Padang, Sumatera Barat tengah fokus memperkuat peranan penggiat anti-narkoba melalui sosialisasi dan pelatihan pencegahan beredarnya barang haram tersebut di tengah warga.
“Sebagai perpanjangan tangan BNK, pegiat anti narkoba harus lebih kuat dalam pengawasan dan analisis kemungkinan masuknya narkoba di setiap wilayah kecamatannya,” kata Ketua BNK Padang, Emzalmi di Padang, Kamis.
Pegiat Anti narkoba memiliki peran penting dan tanggung jawab dalam menjadikan warga di suatu wilayah atau kecamatan bebas dari narkoba.
Beberapa tugas utamanya antara lain melakukan penyuluhan, arahan dan bimbingan serta melaporkan apabila menemukan kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Selain itu juga menyampaikan solusi dan memberikan bimbingan kepada pengguna narkoba dengan mengajaknya melakukan rehabilitasi.
“Dengan tugas yang berat seperti itu tentu harus diberikan informasi terbaru termasuk metode praktiknya di lapangan,” ujarnya.
Dalam hal ini BNK secara rutin melakukan pertemuan dan sosialisasi kepada penggiat anti narkoba, yang salah satu pembahasannya perkembangan terbaru peredaran narkoba, seperti adanya pil “paracetamol, caffeine, dan carisoprodol (PCC)”.
Saat ini, tambahnya tinggal dua kecamatan dari sebelas kecamatan yang telah memiliki penggiat anti narkoba.
Tahun ini semua kecamatan akan memiliki duta anti narkoba itu, diharapkan hasilnya positif dalam mencegah peredaran narkoba.
Di samping penggiat anti narkoba pihaknya juga tengah mengupayakan membuat Kampung Bebas Narkoba seperti di Kecamatan Nanggalo, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Narkoba dan Posko Anti Narkoba.
“Padang serius perang terhadap narkoba hingga ke akarnya,” ujar dia.
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat di Kuranji, Padang, Hasan Basri mengatakan sejak zaman kemerdekaan barang sejenis narkoba telah banyak beredar namun tidak terbuka seperti saat ini.
Mengingat saat ini telah jelas dan nyata, pemberantasan narkoba harus dilakukan oleh seluruh warga bukan hanya segelintir.
Salah satunya, yakni memperkuat ilmu agama dan menghindari pergaulan bebas, inilah yang juga perlu ditekankan pemerintah dalam mencegah masuknya. (*)