PADANG sippfm.com – Pemerintah Kota Padang terus mengembangkan upaya pembangunan yang ramah lingkungan dan berketahanan iklim melalui sinergi antara Blue Economy dan Green Economy. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Yenni Yuliza, dalam Forum Group Discussion (FGD) terkait Urban Act Project mengemukakan beberapa aspek prioritas yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan ini.
“Ada beberapa aspek yang perlu diprioritaskan, seperti kesehatan dan pertanian,” jelas Yenni saat FGD di Ruang Abu Bakar Jaar, Rabu (24/7/2024).
Menurut Yenni, untuk menjaring potensi iklim, perlu adanya persiapan bersama dengan stakeholder terkait pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim. Pemetaan untuk ketahanan iklim rendah karbon di berbagai sektor akan didukung oleh Kelompok Kerja (Pokja) pemetaan iklim.
“Kegiatan prioritas perlu diajukan untuk memastikan kesiapan Kota Padang dalam mendukung pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim,” tambahnya.
National Project Coordinator Urban Act, Rendy Primrizqi, juga menekankan pentingnya menyelaraskan target pembangunan ramah lingkungan antara pemerintah pusat dan daerah. “Kami sedang mengidentifikasi potensi kolaborasi aksi iklim dan menetapkan daftar kegiatan skala prioritas yang perlu diprioritaskan,” ujarnya.
Dalam FGD tersebut, berbagai potensi iklim di Kota Padang dibahas, termasuk pengelolaan sampah dengan teknologi Refused Derived Fuel (RDF), pengelolaan bank sampah, penanaman mangrove, dan pengembangan transportasi publik (Trans Padang). Selain itu, pemakaian pupuk organik dan non-organik, penggunaan pestisida nabati, serta sosialisasi dan pemberian bantuan kepada nelayan berupa mesin tempel dan informasi cuaca laut juga menjadi bagian dari strategi mendukung ketahanan iklim di kawasan pesisir. (Rds)