Pembangunan Berbasis Sosial Budaya Masyarakat,Catatan untuk Cakada 2024

Pembangunan berbasis sosial budaya masyarakat merupakan pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal dan tradisi dalam proses pembangunan. Pendekatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan sosial dan budaya masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dr. Wirdanengsih, M.Si. dalam program Beranda Perempuan pada Rabu, 09 Oktober 2024, dengan tema “Pembangunan Berbasis Sosial Budaya Masyarakat Catatan untuk Cakada 2024”.

Dalam kebijakan pembangunan, terdapat dua aspek utama, yaitu berbasis ekonomi dan fisik. Penting bagi pembangunan untuk memahami latar belakang sosial budaya masyarakat. Selama ini, perencanaan pembangunan sering kali dilihat dari aspek ekonomi, bagaimana kegiatan tersebut dapat meningkatkan ekonomi daerah, dan menghasilkan dampak yang lebih baik. Namun, kita harus tetap mengingat bahwa pembangunan yang berbasis sosial budaya masyarakat juga memiliki peran yang krusial.

Pembangunan berbasis sosial budaya masyarakat mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk unsur budaya, aspek sosial yang ada di dalam masyarakat, nilai-nilai budaya, sistem organisasi masyarakat setempat, bahasa, dan teknologi. Semua hal ini harus menjadi pertimbangan ketika kita menjalankan suatu program atau visi pembangunan.

Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan adalah kunci dari konsep ini. Masyarakat tidak hanya sebagai pengelola dan pelaksana, tetapi juga sebagai evaluator yang dapat menilai kekuatan sosial dari komunitas tersebut. Selain itu, pembangunan seharusnya dilihat dari peningkatan pencapaian dan kesejahteraan. Dalam hal ini, kesadaran akan berkepribadian yang baik, solidaritas, dan kerjasama menjadi pertimbangan penting.

Di dalam setiap pembangunan, terdapat modal ekonomi dan modal sosial. Modal sosial mencakup nilai-nilai sosial masyarakat, struktur masyarakat, dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari yang menjadikan masyarakat teratur dan harmonis. Idealnya, pembangunan harus dilakukan untuk memajukan masyarakat, dengan memahami siapa masyarakat tersebut, apa keinginannya, kebutuhan, karakter, dan kultur yang ada. Jika kita tidak memahami sosial budaya masyarakat, pembangunan yang dilakukan bisa jadi tidak bermanfaat dan hanya menguntungkan segelintir orang.

Sebagai contoh, kasus pembangunan terminal menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap konteks sosial budaya. Terminal yang dulunya berada dekat pasar menjadi tempat pertemuan orang-orang antar kota dan daerah, serta pusat kuliner dan dagangan bagi pedagang kaki lima, menciptakan suasana yang hidup dan interaksi sosial yang baik. Namun, kebijakan pengalihan lokasi terminal beberapa tahun kemudian mengakibatkan banyak masalah. Meskipun telah ada rencana untuk membangun terminal dan pasar dalam satu kompleks, kenyataannya terminal yang baru tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan banyak kendaraan yang berserakan di sepanjang trotoar.

Dengan demikian, penting bagi para calon pemimpin di 2024 untuk mengadopsi pendekatan pembangunan berbasis sosial budaya. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pembangunan, tetapi juga memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas.(junaida)

Tinggalkan komentar