Oleh: Irsyad Syafar
Allah Ta’alaa memuliakan hamba-hambaNya yang masuk surga dengan berbagai macam fasilitas dan kenikmatan. Semuanya berstatus “tidak pernah nampak, tidak pernah terdengar, dan tidak pernah terbayangkan” oleh manusia di dunia.

Diantara fasilitas dan kenikmatan tersebut adalah berbagai macam minuman istimewa bagi penduduk surga. Kenikmatannya tiada tara dan tak tertandingi oleh minuman apapun yang

terbaik di dunia.
Dalam Al Quran surat Muhammad, Allah SWT berfirman:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ.
Artinya: “Perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya.” (QS Muhammad: 15).
Ada minuman dari 4 macam sungai yang tersedia di surga. Masing-masingnya terdiri dari banyak sungai. Pertama, sungai-sungai yang airnya jernih yang tak pernah berubah rasa dan baunya. Kedua, sungai-sungai dengan air susu yang tak berubah rasanya. Ketiga, sungai-sungai dari air tuak yang sangat lezat bagi siapapun yang meminumnya. Dan Keempat, sungai-sungai dari madu yang sangat murni.
Terkait minuman tuak penduduk surga, Allah SWT menggambarkannya sebagai minuman yang sangat nikmat, tidak memabukkan, tidak menghilangkan akal, bahkan menyegarkan mereka. Allah SWT berfirman:
يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ (45) بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ (46) لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلا هُمْ عَنْهَا يُنزفُونَ (47).
Artinya: “Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamr dari sungai yang mengalir. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang­-orang yang minum. Tidak ada dalam khamr itu alkohol, dan mereka tiada mabuk karenanya.” (QS Ash Shaffaat: 45-47).
Dalam ayat lain Allah SWT menggambarkan kenikmatan minuman mereka:
يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ (17) بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ (18) لَا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُونَ (19).
Artinya: “Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda. Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) yang berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir. Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk.” (QS Al Waaqiah: 17-19).
Kadang nama minuman penduduk surga atau kandungannya ada yang sama dengan minuman yang di dunia, tapi itu hanya pendekatan. Agar manusia dapat mudah memahaminya. Adapun hakekatnya, tentulah jauh lebih nikmat. Dalam surat Ad Dahri Allah SWT menyatakan:
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلًا. عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلْسَبِيلًا.
Artinya: “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.” (QS Al Insan: 17-18).
Adapun minuman-minuman sehat di dunia yang sering kita minum, semisal: kopi radix, seven elemen, teh talua dan lain-lain, itu tentulah bukan minuman penduduk surga. Melainkan upaya kita agar tetap sehat dan bugar, untuk kemudian maksimal beribadah kepadaNya, demi meraih surga.
Wallahu A’lam.