Ustadz Ali Margosim Askarillah
Ustadz Ali Margosim Askarillah

Setiap wanita merindukan pasangan yang ideal, dan pasangan yang ideal dalam Islam adalah pasangan yang shalih/baik, baik dalam pandangan apa? Baik dalam pandangan Allah Swt. baik di dunia maupun akhirat.
Tanpa kehadiran pasangan yang shalih, mendapatkan keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah tidak akan terwujud. Maka kita tidak boleh gegabah dalam memilih pasangan.

Seperti Apa Kriteria Suami yang Shalih?

1. Baik, baik tutur katanya, baik akhlaknya, baik bacaan qurannya, baik bahasanya, tata kramanya, baik ilmu pengetahuannya dan sebagainya. Dan yang lebih khusus lagi ialah memperlakukan istrinya dengan sebaik-baiknya perlakuan. Dengan perlakuan yang baik, yang bijak, yang mendidik, yang menghebatkan istrinya seiring berjalannya usia pernikahan. Yang dimaksud dengan menghebatkan istrinya bagaimana? Menghebatkan istri seperti yang sebelumnya istri belum berhijab syari setelah menikah berhijab sesuai syariat. Atau yang sebelumnya mungkin pergaulannya yang kurang bagus namun setelah menikah lebih baik.

Ada 2 hal yang merugikan pasangan (1) Mencintai orang yang salah, orang yang salah seperti kasar, mabuk-mabukkan, pendusta, sungguh susah merubah karakter seseorang, dan sungguh sia-sia membuang umur kita, waktu kita bersama orang-orang yang tepat. Maka sebelum terlanjur maka segeralah hindari sejak awal. (2) Mencintai orang yang tepat dengan cara yang salah.

Pada 14 abad yang lalu Rasulullah saw. telah berkata bahwa, “seorang mukmin yang sempurna adalah yang paling baik akhlaknya, dan yang paling terbaik dari akhlaknya adalah dia berbuat baik atau memuliakan istrinya,”

2. Bersungguh-sungguh dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, tidak peduli apa profesinya, strata sosialnya, tapi yang dilihat adalah seberapa seriusnya dalam mencukupi kehidupan rumah tangga. Suami yang shalih tak mungkin berpangku tangan, bermalas-malasan. Kesungguh-sungguhan bisa dirasakan, bisa dilihat.

3. Bersabar, sabar adalah wujud terbesar kedewasaan suami, ketika dia bisa mengatasi kelemahan istri, ketidakpandaiannya istri, cerewetnya, maka sikap yang baik dimiliki oleh suami adalah sabar. Karena sabar adalah bentuk pemberian peluang agar istri dapat menjadi lebih baik.

4. Tidak segan memberi pujian, pujian terhadap pemberian istri tanpa ada beban, paksaan dengan penuh ketulusan. Apa-apa yang dia buat perlunya respect dari suami. Maka suami tidak pelit dalam memberi pujian.

5. Romantis, keromantisan membuat keluarga menjadi cair, maka ini merupakan hiburan bagi istri di rumah. Maka rawatlah 5 hal ini agar menjadi shalih dalam rumah tangga.

Bagaimana Cara Menghadirkan Sosok yang Shalih dalam Rumah Tangga?

1. Yang belum menikah, maka carilah suami yang bagus agamanya. Yang membuat sesuatu menjadi baik adalah dapat dilihat dari ketaatannya dengan Allah Swt. dengan iman ia berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bagaimana cara melihat dia baik agamanya? Bisa dilihat dari pengamalannya sehari-hari, rutinitasnya dalam beribadah (shalat 5 waktu), kemudian dapat dilihat dari pendidikannya, lulusan sekolah mana?, dan lihatlah pergaulannya, dengan siapa dia menghabiskan kesehariannya. Maka berikanlah waktu yang cukup untuk mendapatkan sebuah bahtera rumah tangga, karena hubungan ini akan dijalankan selama di dunia maupun diakhirat.

2. Lembut, agar pasangan untuk menjadi lebih baik, cobalah dengan cara yang lembut yang kira-kira akan membuat suami luluh. Karena dengan mengajak untuk lebih baik, insyallah Allah Swt. akan membantu. Ini adalah ikhtiar dalam memperbaiki diri.

3. Istri selalu memberikan pelayanan yang terbaik, karena 1 perbuatan adalah bentuk dari ribuan kata. Dengan memuliakan seorang suami kemungkinan besar suami mendapat hidayah untuk berumah menjadi besar. Banyak fenomena yang dilakukan istri yang hanya mementingkan keinginannya yang diberikan dari suami dan tidak memperdulikan apa yang suami lakukan. (ref)

*Narasumber SIPP FM dalam program “Rumahku Syurgaku”
*Praktisi ketahanan keluarga, spesialis anti selingkuh