PADANG sippfm.com- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah berharap agar UMKM Sumbar turut perperan aktif dalam praktik ekonomi industri halal yang kini mulai ‘naik daun’.  Dengan harapan UMKM halal yang terus tumbuh menuju usaha skala besar. Ini akan sejalan dengan mimpi Sumbar menjadi pusat pengembangan industri halal nasional.

Dalam agenda Lokakarya Sertifikat Halal Self-Declare dan Seremonial Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM Binaan Bank Central Asia (BCA) di Kota Padang, yang digelar di di Hotel Mercure, Selasa (12/12/2023), Mahyeldi mendorong UMKM di Sumbar segera lakukan pendaftaran halal Self-Declare untuk produk-produknya.

“Melalui pelatihan ini kita berharap UMKM di Sumbar dapat melakukan pendaftaran sertifikasi halal Self-Declare secara mandiri untuk produk-produknya. Namun patut diingat, bahwa halal bukan hanya sebuah kata, melainkan sebuah gaya hidup yang merentangkan jembatan antara agama, keberagaman, dan inovasi,” kata Mahyeldi, dalam kegiatan yang juga diampu oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) itu.

Mahyeldi menegaskan, Pemprov Sumbar terus berkomitmen untuk menjadikan Sumbar sebagai pusat industri halal di Indonesia. Sebab, Sumbar memiliki segenap potensi yang dibutuhkan, serta mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

“Kami mengapresisasi BCA yang terus mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi halal di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Terutama dalam bentuk penyelenggaraan Workshop Sertifikat Halal secara gratis bagi UMKM binaan BCA di Kota Padang ini, serta kepada Kementerian Koperasi dan UKM yang terus memberikan perhatian kepada Sumbar,” ucap Gubernur lagi.

Mahyeldi menerangkan, saat ini diperkirakan jumlah UMKM Sumbar sudah mecapai 600 ribu unit usaha, akan tetapi yang telah memiliki sertifikat halal baru menyentuh angka sekitar 22 ribu UMKM, dan 3 ribu unit usaha lainnya sedang berproses untuk mendapatkan sertifikat halal. “Oleh karena itu, kita butuh dukungan banyak pihak dalam meningkatkan jumlah UMKM berlabel halal di Sumbar,” ungkapnya.

Gubernur menyebutkan, halal lifestyle bukan sekadar menjadi gaya hidup baru, tetapi juga mencakup pola hidup sehat, yang dimulai dari gaya berpakaian, menggunakan kosmetik, serta barang kebutuhan lainnya yang sesuai dengan syariat dan ketentuan halal dalam Islam. “Karena higenis atau sehat tidak hanya dari gaya, tapi juga harus sesuai dengan syariat Islam,” terangnya lagi. (adpsb/nov)