Oleh: Irsyad Syafar
Ada 4 amalan yang sebenarnya tidak terlalu berat untuk dikerjakan. Namun balasannya dari Allah Swt sangat luar biasa. Yaitu masuk surga dengan aman dan selamat. Salah satunya adalah memberi makan.
Keempat amalan tersebut disampaikan oleh Baginda Rasulullah Saw dalam sabdanya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ.
Artinya: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan sejahtera.” (HR At Tirmidzi).
Dari hadits ini, amalan yang membuat mudah masuk surga itu adalah:
1. Menyebarkan salam.
Maksudnya mengucapkan salam (assalamualaikum) kepada orang yang kita jumpai. Ini merupakan akhlak yang mulia. Sebenarnya sangat ringan melakukannya. Namun kalau tidak dibiasakan, maka akan menjadi berat.
Rasulullah saw mengajarkan bahwa menyebarkan salam ini akan berbuah cinta dan kasih sayang. Sehingga kemudian kehidupan menjadi indah, bahagia dan nyaman.
Bahkan Beliau menyatakan bahwa mengucapkan salam adalah ciri bagusnya Islam seseorang. Baik diucapkan kepada yang kita kenal, maupun kepada orang yang belum dikenal. Ketika seorang sahabat bertanya kepada Beliau: “Islam yang bagaimana yang terbaik?” Beliau menjawab: “Engkau memberi makan dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak kenal.” (HR Bukhari dan Muslim).
2. Memberi makan
Maksudnya adalah memberi makan kepada orang yang membutuhkan, atau kepada tamu atau kepada tetangga. Ini merupakan akhlak yang mulia. Orang yang membiasakannya, akan terpuji disisi Allah dan dihormati di tengah masyarakat.
Dan orang-orang yang suka memberi makan orang lain, rezkinya akan Allah lipatgandakan. Paling tidak, dia mendapat jaminan rezeki dari Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadits Qudsi:
] أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
Artinya: “Berinfaqlah! Niscaya Aku akan berinfaq kepadamu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Bahkan di dalam Islam kemuliaan memberi makan tidak hanya terbatas kepada manusia saja. Memberi makan binatangpun akan bernilai sedekah. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw ketika ditanya oleh sahabat:
يا رسول الله، إنَّ لَنَا في البَهَائِمِ أَجْرًا؟ فقال: «في كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ».
Artinya: “Wahai Rasulullah, apakah kami mendapatkan pahala menolong hewan-hewan itu?” Beliau menjawab, “Dalam setiap lambung yang basah itu ada pahala.” (HR Bukhari).
3. Menyambung Silaturrahim
Maksudnya adalah senantiasa menjaga hubungan baik, menyambung komunikasi, membantu dan berkunjunga kepada para kerabat yang memiliki hubungan kekeluargaan. Baik yang dari pihak ibu atau bapak. Seperti paman, bibi, kakek, nenek, sepupu, dan lainnya. Mereka adalah termasuk al-arhâm yang disebutkan Allah Swt dalam firmanNya :
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ …
Artinya: “Bertakwalah kepada Allâh yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan…” (QS an-Nisâ: 1).
Maksud dari ayat tersebut yaitu bertakwalah kepada Allâh Swt dan bertakwalah dalam urusan kekeluargaan agar engkau tidak memutusnya. Allâh Swt juga berfirman:
وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ
Artinya: “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat (QS al-Isrâ: 26)
Maka berbagi rezeki kepada kerabat, membantu kesulitannya, saling berkunjung dan terus berkomunikasi adalah aplikasi dari silaturrahim.
4. Shalat Malam
Amalan ini mencakup semua shalat yang ada di waktu malam. Baik shalat-shalat wajib, seperti shalat ‘Isya dan shalat Shubuh, maupun juga shalat sunnat seperti rawatib Isya dan Shubuh dan shalat malam (Tahajjud).
Amalan ini menjadi istimewa di sisi Allah, karena malam adalah waktunya orang-orang tidur. Kondisi fisik biasanya melemah dan bawaannya ingin beristirahat saja. Jika seseorang bangun dan shalat maka ini menunjukkan keimanannya yang bagus. Sebab dia lebih memilih shalat dari pada tidur dan istirahat. Allâh Swt berfirman tentang ciri orang yang beriman:
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ
Artinya: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.” (QS as-Sajdah: 16).
Seorang Muslim yang beriman kepada Allâh dan hari Akhir, dia berusaha untuk mengerjakan shalat wajib yang lima waktu berjamaah di Masjid. Kemudian dia juga berusaha untuk shalat malam. Baik dikerjakan menjelang tidur, atau dia bangun di tengah malam untuk melakukan shalat Tahajjud, atau dilakukan diakhir malam menjelang waktu shubuh masuk.
Disaat shalat malam itu adalah waktu yang utama untuk bermunajat kepada Allâh Swt, berdo’a dan minta ampun kepadaNya atas semua dosa-dosanya. Suasana yang tenang dan hening menjadikan hati lebih mudah untuk khusyuk dan tunduk kepada Allah.
Itulah 4 ibadah sekaligus akhlak mulia yang menyebabkan seorang muslim dapat masuk surga dengan mudah dan selamat. Tiga amalan merupakan keshalehan sosial (Hablun minannaas), dan satu amalan merupakan keshalehan individual kepada Allah (Hablun minallah).
Wallahu A’lam bishshawab.