Dalam Islam, setiap umatnya harus bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Hal ini bukan tanpa alasan karena dengan bersyukur, seseorang akan merasakan banyak sekali manfaat yang baik untuk kesehatan jiwa dan pikiran.

Syukur merupakan ungkapan rasa terima kasih dan pengakuan atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah atau Tuhan Yang Maha Esa. Dalam agama Islam, syukur sangat ditekankan sebagai bentuk ibadah dan kesadaran akan kebesaran Allah. Syukur juga dianggap sebagai kunci kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup, karena dengan bersyukur seseorang dapat memperoleh kepuasan dan rasa bahagia yang mendalam atas segala nikmat yang diberikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, bersyukur dapat ditunjukkan dengan mengucapkan kata-kata terima kasih, berdoa, atau menggunakan nikmat yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk mencegah penyakit-penyakit hati itu adalah dengan selalu bersyukur.

Banyak orang yang salah mengartikan konsep bersyukur dengan pamer. Bersyukur bukan berarti kita mengunggah semua harta kekayaan kita di media sosial dengan diikuti caption yang seolah-olah menunjukan rasa terimakasih kita kepada Sang Pencipta.

Bersyukur juga bukan berati terlalu fokus untuk melakukan hal positif dan berpura-pura melupakan semua masalah hidup, dan sekadar mengucapkan rasa terima kasih diri sebagai bentuk manipulasi antarpribadi. Rasa syukur akan membawa seseorang pada kehidupan yang lebih puas, tidak lagi terpaku pada materialisme yang dapat menimbulkan ketidakpuasan.

Salah satu perintah Allah adalah mengingat-Nya dan bersyukur kepada-Nya. Dan salah satu cara terbaik untuk menyembah-Nya dengan melakukannya sesuai dengan ajaran yang telah diberitahu-Nya. Allah SWT berfirman bahwa: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu … “(QS. 14:7 ).

Melalui ayat tersebut menyatakan bahwa seseorang yang bersyukur akan menemukan banyak hal untuk disyukuri, karena itu membuat mereka merasa lebih baik. Inilah kesempurnaan dari Allah Sang Pencipta Dia memberi tahu kita bagaimana kita bisa bahagia dan menghubungkan otak kita agar kita menciptakan kebahagiaan dengan menaati-Nya.

Sumber : Berbagai sumber