Oleh : Ustadz April Hidayat
Pada suatu malam dua orang pencuri menerobos masuk sebuah rumah milik seorang saudagar kaya dengan niat untuk mencuri, setelah memeriksa sekian lama akhirnya mereka berhasil melihat dan menemukan sebuah brankas besar. Dengan skill yang diperoleh dari pengalamannya, si Pencuri senior itu mampu membuka brankas itu tanpa harus merusaknya. sesuai prediksi, brankas besar itu penuh berisi harta berharga seperti uang dan logam mulia
***
Semua harta itu segera dikeluarkan dari brankas dan dipindahkan ke dalam kantong yang sudah mereka persiapkan, kemudian pencuri senior itu duduk di dekat semua meja dan berkata kepada kawannya yang kurang pengalaman itu, “Keluarkanlah kertas remi yang ada di kantong celanamu!”
Si Junior itu kaget, “Bagaimana kalau kita mainnya nanti saja di rumah, khawatir pemilik rumah ini mengetahui apa yang sedang kita lakukan” usulnya.
***
Usulan itu dibalas dengan bentakan meras oleh pencuri senior itu, “Saya ini ketua! kerjakan saja apa yang saya perintahkan, buka kulkas itu kemudian ambil tiga botol pepsi dan tiga buah gelas plastik.!”
Si Junior tak punya pilihan, segera ia keluarkan kartu-kartu yang ada di saku celananya lalu merekapun mulai bermain sambil menikmati dinginnya pepsi.
“Nyalakan tv itu dan naikkan volumenya sekeras kerasnya!” perintah senior.
***
Melihat si junior nampak ragu sang senior itu kembali membentaknya, akhirnya dengan penuh waswas dan cemas perintah itupun dilaksanakannya juga, namun di dalam hati ia bergumam, mungkin si abang ini sudah gila. Ia sangat takut, pasti pemilik rumah ini akan segera bangun dan melemparkan mereka ke dalam penjara.
Benar saja, si pemilik rumah itu terbangun dan mendatangi mereka dengan sebuah pistol tampak berada dalam genggamannya : “Wahai pencuri durjana! jangan ada yang bergerak.”
***
Si pencuri senior itu tampak tenang-tenang saja, ia tidak terganggu dengan ancaman itu sedikitpun, “ahh jangan hiraukan dia, ayo kita lanjutkan permainan ini,” ajaknya.
Di saat yang sama si pemilik rumah sudah berhasil mendatangkan polisi untuk menangkap kedua pencuri itu. “Pak! inilah para pencuri itu, dan ini semua harta yang mereka curi ” ucap pemilik rumah itu kepada bapak polisi.
***
Si Pencuri senior itu tidak tinggal diam, “laki-laki ini sedang berbohong pak, kami bukan pencuri, dia mengajak kami untuk bermain kartu di sini, setelah kami menang dan dia kalah, dia tidak terima dan mengeluarkan pistolnya sambil mengancam “kembalikan semua harta saya! kalau tidak aku akan laporkan kalian kepada polisi sebagai pencuri.”
Polisi memperhatikan tiga botol pepsi yang ada di atas meja, demikan pula dengan beberapa tumpukan uang kertas, tv yang distel dengan volume tinggi, dan dua pria yang sedang bermain kartu dengan tenang tanpa takut sedikitpun
***
“Ohhh! ternyata kamu habis berjudi, setelah kalah kamu menghubungi kami, kalau perbuatan ini kamu ulangi lagi kami akan jebloskan kamu ke dalam penjara ” ucap polisi kepada pemilik rumah itu sambil berjalan ke luar rumah.
“Tunggu pak!” ucap Pencuri senior, “kalau kalian tinggalkan kami maka laki-laki ini akan membunuh kami.”
Akhirnya, kedua pencuri itu bisa keluar rumah membawa semua harta tersebut dengan pengawalan polisi itu.
***
Begitulah yang terkadang terjadi dalam kehidupan, korban tertuduh sebagai pelaku.