Keluarga SIPP, adakah hubungan antara kita dan semesta? Apakah semesta ada lantaran kita dicipta? Ataukah kita lahir tersebab semesta diadakan?

Kalau bisa sedikit merenung, tiap satu dari kita, ada saatnya untuk meninggalkan dunia ini, bukan? Artinya, dunia ini hanya untuk kita bersinggah sebentar. Tidakkah artinya semesta ada karena kita? Hakikatnya, sesuatu yang lebih lama keberadaannya, menjadi wadah untuk sesuatu yang sementara.

Meski begitu, banyak di antara kita yang acap kali teralpakan dari membaca. Melihat lebih dan lebih lagi kepada semesta. Lantas, tidak sedikit dari kita yang tersilap, bahwa pada perjalanan ini mestinya lebih sering mensyukuri. Bukannya serakah pada kenikmatan. Pada beberapa kesempatan, terkadang saat diberi sepatu bagus maupun kursi, kita sudah merasa bak pangeran ataupun raja. Jika membaca semesta ini saja sering terlengah, bagaimana kita akan menulis takdir setelah meninggalkan semesta?