Kesehatan mental dari definisi World Health Organization (WHO) merupakan suatu kondisi ketika kita merasakan kesejahteraan psikologis. Artinya kita bisa merasakan positif terhadap diri sendiri dan orang lain, bisa bertindak positif terhadap tantangan hidup dan berproduktifitas secara positif.

Bicara soal kesehatan mental di tempat kerja, ini sangat penting. Pada dasarnya, di dalam sebuah perusahaan terutama di Indonesia cenderung melihat bahwa yang paling penting itu adalah produktifitas kerja, seperti keuntungan dari perusahaan, efisiensi, efektifitas, dan lainnya. Tapi yang sering dilupakan adalah kesejahteraan psikologis para pekerjanya.

Jika kita berbicara mengenai produktifitas, keuntungan, efisiensi, dan efektifitas tersebut tentu yang paling utama adalah bagaimana para pekerja merasa nyaman dan sejahtera terlebih dahulu. Karena ini akan sangat terkait dengan bagaimana produktifitas dari suatu perusahaan atau organisasi dan dari sisi kemanusiaannya tentu bagaimana kesejahteraan karyawan yang bekerja terpenuhi.

Ada hal-hal yang mempengaruhi kesehatan mental di tempat kerja baik eksternal maupun internal. Secara eksternal kesehatan mental dipengaruhi oleh pemimpin, situasi fisik tempat bekerja, dan kehangatan rekan kerja.

Pemimpin, idealnya harus mampu menjadi contoh terbaik bagi karyawan. Kadangkala, pemimpin yang tidak bisa mengakomodir atau memfasilitasi karyawannya akan mengakibatkan karyawan menjadi tidak nyaman bekerja. Terlebih jika pemimpin memberikan tekanan-tekanan yang tanpa ia sadari akan membuat bawahan menjadi tertekan dan tidak nyaman. Ditambah beban kerja yang semakin berat, dan komunikasi yang diciptakan juga tidak baik yaitu satu arah dan instruktif.

Di sisi lain, faktor fisik tempat kerja juga akan berpengaruh, seperti ruangan yang tidak memadai, pengap, pencahayaan kurang, penataan ruangan tidak efektif dan lain sebagainya. Selain akan mempengaruhi kondisi fisik pekerja, tentunya juga akan membuat tidak nyaman dan semangat bekerja menjadi turun.

Selanjutnya, beban kerja yang terlalu besar sementara tenaga yang tidak mendukung juga akan menyebabkan terganggunya kesehatan mental di tempat kerja. Pekerja atau karyawan tentunya juga butuh fasilitas pendukung, misalnya tempat olah raga yang tidak ada. Perusahaan mestinya juga memperhatikan adanya work life balance. Inilah yang akan mempengaruhi kualitas mental dari pekerja atau karyawan.

Stres di tempat kerja juga akan disebabkan oleh ketika seseorang merasa tidak balance antara yang dikerjakan dengan hasil yang didapat. Ada yang beban kerja banyak, gaji sedikit. Atau sebaliknya, kerja sedikit gaji banyak. Sebagian orang juga akan mengalami gangguan kesehatan mental karena hal tersebut.

Gangguan kesehatan mental akan dapat diminimalisir dengan memahami gejala yang terjadi. Aware dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri. Kemudian memperbaiki pola hidup dengan memperhatikan gizi, istirahat, dan olah raga, apakah sudah terpenuhi atau belum. Kita juga mestinya terbuka dengan atasan. Sampaikan keluhan dan masukan secara profesional. Selanjutnya, kita bisa mendelegasikan atau saling share pekerjaan dengan rekan kerja. Sehingga bisa meningkatkan kapasitas kerja setiap karyawan.

Disampaikan Lala Septiyani, M.Psi., Psikolog dalam Spesial Talkshow Hari Kesehatan Mental Sedunia
Tema: Kesehatan Mental di Tempat Kerja
10 Oktober 2017