JAKARTA, sippfm.com- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut internet lemot ternyata berhubungan erat dengan migrasi analog ke digital. Hal ini disampaikan Direktur Penyiaran Kemenkominfo RI, Geryantika Kurnia dalam Diskusi Publik Virtual Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Seremoni Penyerahan STB bersama Komisi I DPR RI, Selasa (6/12).
“Migrasi ini kita akan mendapatkan bonus internet yang lebih cepat, kita memang tidak bisa lepas dari internet,” jelas Geryantika.
Menurut dia, migrasi dari analog ke digital seperti yang sedang gencar dilakukan pemerintah, tak hanya sekedar mendapat tayangan lebih jernih. Tapi, poin utamanya adalah kecepatan internet yang merata dan stabil.
“Indonesia termasuk negara yang terlambat dari negara lain, termasuk negara ASEAN ada Indonesia dan timor Leste yang terlambat. Ada lembaga atau badan dibawah PBB yang namanya ITU, dimana ITU merupakan suatu badan yang tugasnya menata frekuensi. Tahun 2007 ITU mengadakan konferensi yang menetapkan frekuensi 700 yang digunakan TV analog ini ternyata lebih banyak manfaatnya jika pindah ke digital,” kata Geryantika.
“Ternyata di analog ini sangat boros frekuensi, sedangkan digital lebih efisien. Dimana analog hampir menggunakan 320 mz tapi digital hanya 72 Mz, dan jika ada frekuensi yang berlebih akan menghasilkan 181 ribu kecepatan bisnis baru. Dan ini akan ada lapangan kerja baru yaitu sekitar 322 ribu, kemudian ada pajak negara hampir 70 triliun dan pendapatan dari digital ini hampir 400 lebih triliun,” tambahnya.
klikpositif.com