Ustadz April Hidayat
Konon pada suatu hari Iblis ingin berpindah tempat tinggal bersama anak2nya ke tempat baru
Namun sebelum berangkat, Ia melihat ada sebuah kemah berdiri tegak di kejauhan. Iapun berkata : ” Saya tidak akan berangkat sebelum melakukan sesuatu”!!
segera Ia dekati kemah itu dan mendapati seekor sapi yang tertambat pada sepotong kayu, sementara di sebelahnya ada seorang Ibu muda yang sedang memeras susu sapi tersebut
***
Iblis mulai melakukan tips ringan untuk merusak suasana indah itu, Ia tarik kayu tambatan sapi itu sehingga Ia kaget dan meronta, ember yang sudah penuh berisi susu itupun tumpah membasahi tanah, bayi yang berada di samping wanita itu juga kena imbas keinjak kaki sapi itu dan meninggal seketika di tempat, Wanita itu terlihat sangat murka, beberapa tikaman yang Ia ayunkan dengan penuh emosi sukses merobek dan mengakhiri hidup sapi malang itu
***
Tak berapa lama setelah kejadian naas itu, suami wanita itupun pulang dan langsung terlihat sangat shock dengan pemandangan berdarah yang ada dihadapannya, tanpa fikir panjang Ia pukul dan ceraikan wanita malang itu, kaumnya yang mengetahui perihal pemukulan itu tidak terima dan balas memukul laki2 itu, akhirnya terjadi peperangan antara kaum kedua pasangan suami isteri itu berawal dari kayu tambatan tadi
***
Anak2 Iblis itu melihat peperangan hebat itu terjadi. lalu bertanya kepada ayah mereka :
“apa yang sudah anda lakukan sampai mereka saling berbunuhan ??
Iblis : ” Tidak ada, hanya menggerakkan kayu itu”.
Begitulah terkadang yang terjadi di sebahagian komunitas . kelompok perusak merasa tidak melakukan apapun, mereka tidak menyadari bahwa beberapa “kata beracun” yang mereka lepaskan telah merusak kedamaian, menjadi penyebab pertikaian, menyalakan api permusuhan, memutus tali ukhuwah dan persaudaraan, merampas kebahagiaan, memanaskan suasana, merusak hati,
kemudian dengan entengnya sang aktor berkata : “Saya tidak melakukan apa2!!
Hati2… jangan gerakkan kayu itu !!