GAZA, sippfm.com- Dilansir The New Arab, pejabat kesehatan Gaza, Khaled Thabet menyatakan kebijakan blokade Israel telah meningkatkan jumlah penderita kanker di kalangan warga Palestina. Bahkan Israel juga membuat kebijakan menolak hak pasien untuk mengakses pengobatan di luar negeri, Senin (6/2).
“Sistem kesehatan Gaza mengalami kesenjangan yang besar dalam hal perawatan kesehatan untuk pasien kanker, termasuk deteksi dini, layanan diagnostik, pengobatan radiologi dan kemoterapi,” terangnya.
Kepala departemen onkologi Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah yang terkepung itu menambahkan, Israel mencabut hak 40 persen pasien kanker di Gaza untuk mendapatkan perawatan medis di luar negeri. Padahal dia menuturkan, pasien kanker Gaza sudah menghadapi banyak tantangan karena Israel menerapkan pembatasan yang mencegah masuknya pasokan medis.
Pejabat lain, Abdul Latif Al-Hajj, menambahkan bahwa rumah sakit Palestina menghadapi kekurangan yang besar dalam layanan radioterapi dan pemindaian atom. Menurutnya ini terjadi karena blokade Israel.
Dia juga mendesak kelompok hak asasi manusia untuk memikul tanggung jawab mereka dan menekan Israel untuk mengizinkan perpindahan pasien ke rumah sakit di Yerusalem dan Tepi Barat untuk perawatan. Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan juga menyerukan penghentian blokade Israel pada perawatan kesehatan yang dibutuhkan untuk warga Palestina.
republika.co.id