Tadabbur Qs. Al Fatihah: 5

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya padaMu kami beribadah, dan hanya padaMu kami minta pertolongan”

• Kalimat إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ bermakna pengkhususan ibadah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah semata, dan menafikan tujuan lainnya. Kalimat ini mengandung makna “hasr” atau membatasi sesuatu terhadap yang lain.

Karena diantara fitrah manusia adalah senantiasa mencari ‘Tuhan’ dan tunduk kepada sesuatu yang dianggap lebih hebat dan berkuasa. Sehingga ada manusia yang menyembah ‘dewa’, roh, pohon, batu, dan berbagai jenis berhala lainnya.

Maka ayat ini memberikan batasan yang tegas, bahwa ibadah dan pengharapan hanya pada Allah, Rabb semesta alam.

• Yang dimaksud dengan ibadah adalah semua perbuatan atau ucapan zhahir maupun batin, yang bisa mendatangkan ridha dan cinta Allah. Sementara memohon pertolongan maksudnya adalah permohonan kepada Allah dalam hal memperoleh manfaat, maupun mencegah mudharat, dengan penuh harapan dan keyakinan akan mendapatkannya.

• Beribadah kepada Allah merupakan jalan untuk mendapatkan bahagia di dunia maupun akhirat. Suatu amalan bisa dikategorikan ibadah adalah apabila dilakukan dengan maksud mencari ridha Allah, dan mengikuti tuntunan dari Rasulullah SAW.

• Jika ayat sebelumnya berbicara tentang sifat ‘Rububiyah’ Allah, keagungan, keumuman dan rahmatnya yang Maha Luas dan berlaku bagi semua makhluk, maka ayat ini menjelaskan bahwa hanya Dia-lah yang sangat pantas dan layak kita sembah dan mintai pertolongan. Karena alasan-alasan penyembahan tersebut sudah dijelaskan dalam ayat sebelumnya.

• Kalimat “iyya ka” mengandung makna totalitas dan fokus beribadah dan meminta pertolongan hanya kepada satu tujuan, yakni Allah. Totalitas ketaatan akan dicapai jika kita mampu menghadirkan kekhusyukan, ketundukan dan mengagungkan Allah dalam setiap ibadah yang kita lakukan. Sementara ibadah yang benar hanya akan terwujud jika memenuhi dua syarat; ikhlas karena Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.

• Isti’anah, artinya adalah meminta pertolongan atau bantuan kepada sesuatu atau zat yang mungkin dan mampu memberikan pertolongan, memberikan manfaat, maupun mencegah mudharat, dengan penuh harapan dan keyakinan akan mendapatkannya. Karena segala kebutuhan makhluk, hanya Allah lah yang bisa memberikan pertolongan.

• Lafaz نعبد mengandung arti jama’ atau kolektif. Artinya, sebaik-baik ibadah adalah yang dilakukan secara bersama-sama atau berjama’ah, karena pahalanya lebih utama. Dalam Al Qur’an kita temukan ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah atau perintah umumnya berbentuk jamak. Ayat ini juga mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan merawat persaudaraan dalam kerangka ketaatan kepada Allah. Jangan sampai hal-hal furu’ atau tidak substansi menjadi sumber perpecahan sesama orang beriman.

• Demikian juga dengan lafaz نَسْتَعِينُ juga mengisyaratkan pentingnya kebersamaan dalam mengharap pertolongan Allah. Bersama-sama meminta pertolongan Allah dalam bentuk kebersamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan bersama-sama meninggalkan larangan-Nya. Amar ma’ruf nahi munkar. Saling menasihati adalah kunci keberuntungan, dan menjaga keta’atan kolektif akan mendatangkan keberkahan dari langit dan bumi.

 

Wallahu a’lam.

Harun Al Rasyid, Lc.