Ibrah dibalik Kekalahan Perang Uhud

Oleh: Irsyad Syafar

Nabi dan Rasul Allah selain mendapatkan mukjizat juga mendapatkan cobaan, salah satunya Rasulullah saw. Rasulullah saw mengalami langsung kondisi seperti yang disebut di atas. Seperti dalam perang uhud (secara materi) beliau mengalami kekalahan yang cukup telak. Ada 70 orang sahabat yang gugur. Termasuk salah satunya paman Beliau yang mulia, Hamzah bin Abdul Muththalib. Yang telinganya putus dan perutnya terburai. Juga sahabat mulia lainnya semisal Mush’ab bin Umair, Amru bin Jamuh, Sa’ad bin Rabi’, Abu Sa’id Alkhudri, Abdullah bin Jubair, Hanzhalah bin Abi ‘Amir, Abdullah bin Amr bin Haraam dan lain-lain. Dan Rasulullah saw sendiri juga mengalami luka-luka dan nyaris terbunuh.

Namun kekalahan diujung perang Uhud masih menyisakan beberapa kemenangan berharga, atau ibrah berharga diantaranya:

1. Terungkapnya siapa yang munafiq dalam barisan Rasulullah saw, adalah suatu kemenangan. Kalau tidak, mereka akan terus menjadi duri dalam daging, api dalam sekam. Terlebih lagi perang uhud adalah peperangan yang masih di awal dalam sejarah Islam.
2. Terkokohkannya hati dan sikap beberapa orang yang goyah dari kalangan mukminin, oleh karena perlindungan Allah, itu juga merupakan kemenangan.
3. Perang Uhud memberikan pelajaran sangat berharga kepada barisan umat Islam tentang urgensi kepatuhan, kedisiplinan dan loyalitas kepada pimpinan perjuangan. Kemenangan yang sudah di dalam genggaman bisa hilang karena tidak patuh dan tidak disiplin. Apalagi kalau belum menang. Tentu akan lebih fatal akibatnya.
4. Tidak dijajahnya kota Madinah oleh kafir quraisy juga suatu kemenangan. Mereka merasa cukup membalas dendam kekalahan perang badar dengan kemenangan perang uhud. Mereka tidak melanjutkan serangan ke jantung kota Madinah.
5. Para sahabat yang terbunuh dalam perang Uhud bukan orang-orang kalah (pecundang). Justeru mereka adalah para syuhada yang mulia, yang Allah berikan derjat, karunia dan kehidupan di alam kubur mereka. Bahkan, dalam bebarapa kali peristiwa banjir menimpa pekuburan syuhada Uhud, ditemukan jasad-jasad mereka masih utuh dan segar, setelah berpuluh-puluh bahkan ratusan tahun.

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ.

Artinya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS Ali Imran: 169).

Wallahu A’laa wa A’lam.

Tinggalkan komentar