Padang, sippfm.com – Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Forum Zakat (FOZ) resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah di Padang, tepatnya di ZHM Premiere Hotel Padang, Grand Zuri, Senin (07/07/2024).
Selain Gubernur Sumbar, acara ini turut dihadiri Kapolda Sumbar Irjen Pol. Suharyono, S.I.K., S.H., dan peserta yang terdiri 230 pimpinan dari organisasi pengelola zakat, amil zakat akademisi dan perusahaan swasta dari Sabang sampai Merauke.
“Munas ini diikuti oleh 174 organisasi zakat dan 230 peserta dari seluruh Indonesia,” kata Bambang Suherman selaku Ketua Umum Forum Zakat saat memberikan sambutan.
Ia juga mengharapkan peningkatan kompetensi amil zakat agar potensi zakat dapat tercapai maksimal dan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia emas 2045.
Dikarenakan adanya agenda pemilihan pengurus FOZ Indonesia yang baru Bambang Suherman berharap, Munas 10 ini akan melahirkan pengurus Forum Zakat yang lebih amanah, fathonah dan berkompeten dalam mengelola zakat.
Sementara itu, Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengharapkan agar gerakan zakat di Indonesia dapat berperan dalam misi kemanusiaan dan menyelamatkan manusia.
“Misalnya pengentasan stunting dan kepedulian terhadap Palestina,” jelasnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh direktur pemberdayaan zakat dan wakaf Kemenag RI Prof. Waryono Abdul Ghofur, pertumbuhan gerakan zakat Indonesia terus meningkat tahun ke tahun. Namun demikian masih jauh dari potensi zakat yang telah diterima oleh BAZNAS dan LAZ.
“Potensi zakat di Indonesia Rp327 trilun, namun baru terealisasi masih sedikit. Saya menerima laporan, realisaslinya hingga hari ini baru Rp33 trilun, baik melalui BAZNAS dan LAZ yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada penyelenggara MUNAS FOZ KE-10 sebab kota Padang, Sumatera Barat terpilih sebagai tempat penyelenggaraan acara ini.
“Akhir-akhir ini Sumatera Barat tengah ditimpa musibah, mudah-mudahan ini menjadi penyemangat bagi kami. Terima kasih telah mau berbagi ilmu pengelolaan zakat kepada kami.” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa gerakan zakat sangat berdampak bagi Sumatera Barat.
“Ketika bencana Covid melanda di daerah ini, kami merasakan betul peran besar lembaga zakat yang ada,” katanya.
Dalam acara itu juga diadakan Launching Paradaya Movement Paragon oleh Gubernur Sumatera Barat. Paradaya Movement merupakan kalaborasi Paragon dengan 12 Lembaga Zakat di Indonesia. Dengan tekad untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim di Indonesia, dengan projek pertama ialah 1000 orang penerima manfaat yang akan mendapatkan pendampingan skill yang dapat menghasilkan.
Selain peluncuran Paradaya Movement, juga dilaksanakan kegiatan lain seperti penandatanganan Komitmen Program kolaborasi
Lembaga Zakat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Launching program dompet dhuafa, dan Launching program Aman Berdaya – BPJS Ketenagakerjaan.
Munas ke-10 ini akan berlangsung hingga tanggal 19 Juli mendatang.