PADANG—Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menekankan pentingnya investasi dan perlibatan pihak swasta dalam pembangunan di Sumbar, termasuk dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan yang akan menyerap anak-kemenakan yang telah masuk dalam usia angkatan kerja. Dengan demikian, jumlah pengangguran di daerah pun semakin dapat ditekan.

Hal itu disampaikan Gubernur saat memberikan sambutan dalam kegiatan Penutupan Pemagangan dalam Negeri Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbar di Hotel Pangeran Bech, Padang, Rabu (18/10/2023).

“Banyak di kalangan masyarakat yang bersuara agar pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan. Namun, saat investor datang untuk berinvestasi, malah sering kali mendapatkan penolakan. Padahal, kedatangan investor sama halnya dengan datangnya peluang lapangan pekerjaan bagi anak kemenakan kita,” ucap Gubernur.

Oleh karena itu, Gubernur berharap agar masyarakat dapat melihat dengan jernih tujuan dari hadirnya investor di Sumbar, dan tidak lekas mengambil kesimpulan dari kesimpangsiuran informasi yang tidak jelas sumber atau asal-usulnya. “Jika ada yang dipertanyakan tentang investasi, tanyakan ke pemerintah, karena tentu kita sangat terbuka memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya,” ucapnya lagi.

Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya sinergitas yang terbangun bersama pihak perusahaan sebagai penyedia utama lapangan pekerjaan. Termasuk dalam pelaksanaan program pembinaan, pelatihan, dan pemagangan bagi angkatan kerja. Oleh karena itu, ia pun berharap agar setiap peserta program magang di Sumbar dapat terserap oleh perusahaan.

“Seperti hari ini, dari 202 peserta Program Pemagangan Dalam Negeri, sebanyak 192 peserta Alhamdulillah terserap oleh perusahaan tempat mereka magang. Jika ada yang tidak terserap, itu perlu dikonfirmasi juga, di mana kurangnya tenaga kerja ini sehingga perusahan tidak merekrutnya sebagai tenaga kerja tetap,” ucap Gubernur lagi.

Di samping itu, Gubernur juga menyinggung bahwa sangat terbuka peluang untuk program magang dan bekerja di luar negeri. Namun sayangnya, banyak dari angkatan kerja yang ragu-ragu untuk berangkat ke luar negeri untuk bekerja. Padahal, merantau merupakan tradisi khas warga Minangkabau, yang terbukti dengan berbagai cerita sukses orang Sumbar di perantauan.

“Kelapa tumbuhnya saat putik kelapanya ditanam di tanah lain. Bukan ditanam di dekat pohon induknya. Inilah filosofi merantau yang mendarah daging bagi orang Sumbar. Jadi, tidak perlu takut untuk merantau, selama itu resmi dan tidak menyalahi peraturan perundang-undang yang berlaku, insyaAllah aman dan terus diawasi,” ucap Gubernur lagi.

Sementara itu dalam laporannya, Kepala Dinas Nakertrans Sumbar, Nizam Ul Muluk menyebutkan bahwa sebanyak 202 angkatan kerja tahun ini telah tuntas menjalani program pelatihan selama satu bulan, ditambah pemagangan selama lima bulan di perusahaan-perusahaan yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan setiap peserta.

“Program ini terlaksana berkat dukungan APBN, di mana sebanyak 23 perusahaan ikut ambil bagian. Program ini telah berlangsung di Sumbar sejak tahun 2015. Untuk tahun ini, terjadi peningkatan pesat dalam hal penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan. Di mana, dari 202 peserta, sebanyak 192 peserta itu direkrut oleh perusahaan tempat magang masing-masing,” ucap Nizam.