Oleh: Dr. Wirdanengsih, M.Si

 

A. Apa Urgensi Kajian Disabilitas dalam Aspek Keilmuannya?

Disabilitas sebenarnya dapat dikaji dari berbagai segi ilmu pengetahuan, jika di dalam dunia kesehatan akan mengkaji bagaimana kesehatan orang yang yang memang memiliki kekurangan (disabilitas) dalam pertumbuhan, dan jika dilihat dari aspek psikologisnya akan mempelajari bagaimana kepercayaan diri disabilitas, bagaimana kita bisa melihat bahwa disabilitas bukanlah orang yang harus dikasihani saja akan tetapi juga harus dikembang tumbuhkan, harus memiliki hak untuk bertumbuh, hak untuk pendidikan.
Dan mereka bukan orang yang dibiarkan dengan kelemahannya saja, karena di dalam kelemahan yang dimilikinya sebenarnya ada kelebihan disana yang Allah Swt. Berikan.
Dan juga jika kita lihat kaum disabilitas dari segi pendidikanya, bagaimana orang inklusi harus diedukasi untuk semua, maka ada sekolah yang memang dikhususkan dengan orang disabilitas, ataupun sekolah umum yang memberikan kesempatan untuk bertumbuh bersama anak-anak yang normal, maka sekolah perlu persiapan untuk itu.
Dari segi sosial budaya, bagaimana masyarakat memandang kaum disabilitas sehingga memiliki pengaruh seperti perkembangannya terhadap kehidupan sosial dan berbudaya.

B. Apa Saja Problem Kaum Disabilitas yang ditimbulkan dari Segi Sosial Budaya?

Jika dilihat dari segi sosial kita dapat melihatnya dari segi interaksi antara kaum disabilitas dengan masyarakatnya. Dan dari segi budaya dapat dilihat dari bagaimana nilai-nilai masyarakat dalam memandang kaum disabilitas.
Kaum disabilitas adalah sebagai makhluk individu yang memiliki hak seperti orang pada umumnya dan kaum disabilitas sebagai makhluk sosial, mereka butuh interaksi, komunikasi, bergaul sehingga mereka dapat masuk dalam bagian peradaban bersosial budaya.
Problema yang terjadi kerap kali dimulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga, ada yang mengganggap disabilitas sebagai kutukan sehingga anak tidak dibiarkan untuk berbaur dengan orang lain, yang merasa mereka adalah aib keluarga. Ada juga keluarga yang aware dengan disabilitas, dimana mereka menganggap disabilitas sama seperti orang lainnya yang memiliki hak untuk berinteraksi hak berkomunikasi dengan dunia luar.
Selain dilingkungan keluarga, di lingkungan sekolah juga dapat dilihat bagaimana respon guru terhadap anak disabilitas, apakah guru menganggap anak disabilitas adalah yang kekurangan ataupun sebuah pengharapan agar anak dapat bertumbuh dengan baik.
Selain itu hubungan dengan teman sepermainan, apabila anak berada dilingkungan yang sama dengan mereka, mungkin mereka dapat tertawa bersama-sama karena merasakan hal yang sama. Akan tetapi, dalam sebuah penelitian jika saat mereka berada dilingkungan teman-teman yang normal anak disabilitas akan dibully, akan dihina.

C. Bagaimana Cara Menghilangkan Sigma Negatif tentang Disabillitas kepada Masyarakat?

Edukasi, menyadarkan kepada masyarakat bahwa kaum disabilitas mempunyai hak yang sama, hak berinteraksi, hak hidup, hak berkomunikasi dan lain sebagainya. Bukan menuntut diistimewakan akan tetapi kesetaraan. (ref)

*Dosen Ilmu Sosial UNP
*Ketua pusat kajian kearifan lokal UNP