Padang|sippfm.com– Sejak dilantik 2 Mei 2019 lalu, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Adib Alfikri, M.Si  langsung tancap gas dalam mengembangkan pendidikan di Sumatera Barat. Hal ini disebabkan posisi Sumatera Barat di bidang pendidikan dibandingkan provinsi lain belum menggembirakan, Ahad (12/3).

Persoalan pendidikan ini tidak terlepas dari mutu guru, sarana prasarana dan ketersediaan akses serta partisipasi masyarakat. Kemudian Sumatera barat sejak dulunya adalah pusat industri otak dan pendidikan menjadi andalannya, namun dalam perjalanannya posisi Sumatera Barat naik turun dibandingkan dua provinsi yang ada di pulau Jawa, jauh dibawah Jakarta dan Yogyakarta.

“Kita ingin Sumatera Barat kembali berjaya dibidang pendidikan dengan indikator sederhana, lulusan SMA kita bisa menembus perguruan tinggi favorit di dalam dan luar negri dengan presentase diatas 70%, lulusan SMK juga demikian bisa menembus dunia kerja yang disiapkan oleh perusahaan” ujar Adib Alfikri.

Direktur Kualita Pendidikan Indonesia Misbahul Munir, MA mengatakan KPI siap bersinergi dengan Dinas Pendidikan Sumatera Barat dalam memajukan pendidikan di Sumatera Barat. Kemudian lembaga KPI yang berdiri sejak tahun 1992 telah berkontribusi dalam dunia pendidikan Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua. Khusus untuk Sumatera Barat, tepatnya dikota Padang KPI telah digandeng Dinas Pendidikan kota Padang sejak tahun 2015 dan fokus KPI adalah pemetaan kompetensi guru, pendampingan dan coaching kepala sekolah.

Mulyadi Muslim selaku manager KPI wilayah Sumatera Barat mengatakan bahwa keberadaan KPI di kota Padang secara khusus sudah dirasakan manfaatnya oleh guru-guru negeri dan juga swasta, bahkan beberapa sekolah favorit seperti Ar Risalah dan Adzkia juga bersinergi dengan KPI, maka dari itu KPI ingin berbagi pengalaman dan bersinergi dengan Dinas Pendidikan Sumatera Barat, sehingga kedepannya mutu pendidikan di Sumatera Barat bisa lebih terjamin mutunya dan terus berkelanjutan dalam kualitas ,sehingga bisa bersaing secara internasional. (mc)