PADANG, sippfm.com-  Keterbatasan wawasan dan pemahaman menjadi faktor utama kekeliruan dalam memahami agama secara umum ataupun ekonomi syariah secara khusus. Bahkan tidak jarang ditemukan orang yang begitu kuat dan saklek pemahaman dan cara ibadahnya ,tetapi giliran bicara ekonomi syariah dia apriori dan bahkan anti pati.

“Adanya ungkapan ekonomi syariah yes, konversi no juga bentuk dari ketidak pahaman konsep beragama yang komprehensif. Ada juga ungkapan lain, agama itu memberikan kemudahan, maka dalam sistim konvensional terdapat kemudahan, sementara keuangan syariah baik di bank ataupun koperasi, rumit dan ribet, lebih baik kita di konvensional saja. Atau ungkapan sama saja antara konvensional dan syariah, ngapain repot-repot. Sekali lagi, ini adalah bukti lemahnya literasi tentang konsep ekonomi syariah”, Ujar Buya Mulyadi Muslim yang merupakan Ketua Senat Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Ar Risalah Sumatera Barat di hadapan santri Surau Anak Soleh Koto Tangah dalam acara Pengabdian Masyarakat STEI Ar risalah Sumatera Barat, Sabtu (21/1).

Lebih lanjut Buya Mulyadi Muslim yang juga Sekretaris Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Barat ini mengatakan kegiatan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa STEI Ar risalah Sumatera Barat adalah agenda tahunan yang diselenggarakan dibeberapa daerah dengan berbagai segmen. Khusus tahun ini, program pengabdian masyarakat di peruntukkan bagi siswa dan santri tingkat SMA. Dengan tujuan anak-anak milenial memiliki pemahaman yang benar tentang ekonomi syariah sejak dini, sehingga ketika mereka menjadi pemegang kunci kebijakan, tidak saja paham dan mendukung ekonomi syariah, tapi jadi pelanjut perjuangan dalam membumikan ekonomi syariah di Sumatera Barat.