PADANG, sippfm.com- Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi mengatakan, jelang pembukaan kembali rute penerbangan luar negeri, pemerintah harus bersiap sambil terus mengawasi keberadaan orang asing dan yang perlu dilakukan melalui peningkatan intensitas koordinasi dan soliditas lintas sektor terkait.

“Meski COVID-19 mulai melandai, tapi kewaspadaan tetap harus kita jaga, apalagi saat ini kedatangan wisatawan asing melalui jalur domestik sudah semakin sering kita jumpai,” kata Wagub, Senin (13/6).

Ia menambahkan, menuju Visit Beautiful West Sumatera 2023, kedepan akan semakin banyak turis asing yang datang ke Sumbar.

“Terutama setelah rute penerbangan internasional yang dimulai dari rute Kuala Lumpur-Padang nantinya disetujui,” jelasnya.

Saat ini pelayanan penerbangan di BIM memang sudah dapat izin, tapi baru untuk haji.

“Selain dari itu pengajuan izin untuk membuka entry point sedang diproses. Kita sudah komunikasikan juga dengan Kemenkomarves, Kemenhub, Kumham, BNN dan kementrian terkait lainnya,” jelasnya

Selain penerbangan luar negeri rute Kuala Lumpur-Padang, pemerintah juga mendorong maskapai untuk kembali membuka jalur penerbangan domestik yang sebelumnya ditutup.

Seperti Jogjakarta dan Bandung, agar semakin banyak titik masuk kedatangan menuju Sumatera Barat.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Sumbar, R. Andika Dwi Prasetya menyampaikan, pengajuan entry point tersebut saat ini sudah di proses di Dirjen Imigrasi.

“Sedang dalam pembahasan dengan BNP,” tegasnya.

Sejalan proses tersebut, ia juga mengatakan jajaran imigrasi kanwil Sumbar bersama Tim PORA terus meningkatkan komitmen terhadap pengawasan orang asing.

“Jajaran imigrasi Kanwil Sumbar terus meningkatkan komitmen UU no. 6 Th. 2011 tentang keimigrasian,” kata Andika.

Andika menambahkan, dengan prinsip orang asing harus terus berada dibawah pengendalian dan pengawasan melalui kolaborasi dengan sesama pengemban amanat UU tersebut.

Saat ini terdapat 635 orang asing di Sumatera Barat, sebanyak 475 orang berada di Kota Padang dan 160 orang di Kabupaten Agam.

“Mudah-mudahan keberadaan orang asing bisa membawa manfaat,” jelasnya.

Ia menjelaskan, bila dalam dua terakhir ini konsentrasi pengawasan kita untuk menghadapi problem global COVID-19, insyaallah ke depan kita mulai bergerak agar bagaimana kedatangan orang asing dapat membantu menggerakkan roda ekonomi, terutama melalui investasi dan pariwisata di Sumbar.

 

klikpositif.com & wikipedia.org