PADANG sippfm.com- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menegaskan bahwa waqaf adalah salah satu instrumen keuangan dengan fungsi sosial yang sangat baik untuk menopang kehidupan masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Seminar Waqaf Internasional, pemecahan Rekor MURI terkait Waqaf Uang, serta Peluncuran Buku 20 Tahun Perguruan Islam Ar Risalah, di Auditorium UNP, Senin (24/06/2024).
“Di samping zakat, potensi waqaf juga sangat strategis. Sebab, waqaf bisa melaksanakan berbagai fungsi sosial seperti pembangunan sekolah, sarana ibadah, beasiswa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, seminar yang digelar Perguruan Islam Ar Risalah hari ini sangat startegis,” ucap Gubernur saat membuka kegiatan tersebut.
Terlebih, sambung Gubernur, Indonesia adalah negara dengan populasi Islam terbesar. Begitu pun Sumbar, sebagai salah satu provinsi dengan rataan penduduk beragama Islam terbesar di Indonesia. Bahkan, misi dalam waqaf sangat sejalan dengan falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) yang telah menjadi salah satu karakteristik masyarakat Sumbar.
“Kita mengakui, bahwa apa yang telah dilakukan selama ini oleh Yayasan Ar Risalah serta Perguruan Islam Ar Risalah, sangat inspiratif bukan saja di tingkat daerah, melainkan hingga tingkat nasional. Termasuk di antaranya, concern terhadap pengelolaan waqaf, yang jelas tergambar melalui gelaran seminar internasional ini, hingga pemecahan rekor MURI terkait waqaf uang melalui aplikasi uang berjangka pada hari ini,” ucap Gubernur lagi.
Sementara itu terkait Peluncuran Buku 20 Tahun Perguruan Islam Ar Risalah yang mengusung slogan Membina Generasi – Membangun Peradaban, Ketua Dewan Pembina Yayasan Waqaf Ar Risalah, M. Saleh Zulfahmi menyebutkan, pembentukan yayasan serta lembaga pendidikan Ar Risalah memang bukan sekadar untuk membuat sebuah sekolah, tetapi sebuah keinginan untuk membangun peradaban.
“Sebab, kita menyadari bahwa Sumbar di masa lalu adalah salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka. Namun, lambat laun peran itu perlahan memudar, sehingga Yayasan Waqaf Ar Risalah dan Perguruan Islam Ar Risalah hadir untuk menjawab kondisi itu, dengan berupaya mengembalikan posisi Sumbar sebagai salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka lagi di Indonesia,” ucapnya.
Sejak berdiri pada 2004 lalu, sambungnya, Perguruan Islam Ar Risalah telah menghasilkan lebih dari 2.000 orang alumni, sebagai wujud hasil dari kepedulian bersama, terutama sekali kepedulian para waqif. Para alumni tersebut, saat ini telah menyebar di berbagai jenjang perguruan tinggi serta di berbagai bidang pekerjaan.
Turut hadir menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dalam kesempatan itu, Plt Ketua Yayasan Waqaf Ar Risalah, Mulyadi Muslim; Kabid Penaizawa Kanwil Kemenag Sumbar, Yufrizal; unsur pimpinan Perguruan Islam Ar Risalah; narasumber pakar waqaf dari Thailand dan Singapura, serta sejumlah pejabat terkait di lingkup Pemprov Sumbar. (adv)