Padang | Sippfm.com–  Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki dibawa kepada Umar bin Al-Khathab. Ia dibawa kepada Umar karena ketika orang-orang bertanya kepadanya, “Apa kabar? Bagaimana keadaanmu?” ia menjawab bahwa ia menyukai fitnah dan tidak menyukai haq. Selain itu, ia juga membenarkan Yahudi dan Nasrani,mengimani apa yang tidak ia lihat dan mengakui apayang belum diciptakan. Ia juga mengaku mempunyai sesuatu di bumi apa yang tidak ada dimiliki oleh Allah di langit, dan shalat tanpa wudhu.

la hampir dibunuh oleh Umar jika tidak ada penjelasan dari Ali.

“Apa yang dikatakannya adalah benar,” Kata Ali mencoba menjelaskan. Ia menyukai fitnah, maksudnya yaitu menyukai harta dan anak, sesuai ayat, “Sesungguhnya harta dan anak-anakmu adalah fitnah.” Ia membenci haq maksudnya adalah kematian, sesuai firman Allah, “Dan datanglah sakaratul maut dengan haq.” Ia membenarkan Yahudi dan Nasrani dalam ucapannya yang diabadikan Al-Our an, “Orang-orang Yahudi berkata, orang-orang Nasrani itu tidak berada

di atas apa-apa, dan orang-orang Nasrani berkata, orang-orang Yahudi tidak berada diatas apa-apa.”

Ia mempercayai sesuatu yang tidak dilihatnya, yakni Allah yang tidak dilihat oleh mata kita. la meyakini apa yang belum diciptakan, maksudnya adalah hari kiamat. Lalu ia mengatakan bahwa ia punya sesuatu di bumi Yang tidak dimiliki Allah di langit, maksudnya adalah istri dan anak di mana Allah Mahasuci dari sekutu. Sedangkan ia shalat tanpa wudhu, maksudnya yaitu shalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kecerdasan Ulama dan Kecerdikan Khulafa (Dzakaa ul Fuqahaa’ wa Dahaa ul Khulafa’)
Syaikh Muhammad Khubairi