Jakarta|sippfm.comAhmad Doli Kurnia selaku Presidium Majelis Nasional Kahmi, sangat menyayangkan Puisi yang dibawakan oleh Sukmawati. Ini dikarenakan ditengah-tengah pendinginan dan penciptaan suasana ke arah yang lebih kondusif serta pemulihan kembali situasi bangsa pasca Pilkada DKI Jakarta, Selasa (3/4) mengundang isu SARA kembali.

“Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba lahir puisi yang seolah mengundang kembali suasana pertentangan antara ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Kami akan selalu menjadi yang terdepan menjaga apabila ada kekuatan-kekuatan yang berupaya memisahkan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan,” ungkap Ahmad.

“Apa yang telah dilakukan oleh ibu Sukmawati adalah sesuatu yang dapat menciderai kehidupan yang sejak awal dibangun oleh orang tuanya. Apa yang disampaikan oleh ibu Sukmawati tidak ada hubungannya dengan pertentangan seni, budaya, dan politik. Apa yang disampaikan ibu Sukmawati adalah sesuatu pemikiran yang justru keliru, bertentangan, dan berbahaya bagi ke-Indonesiaan,” tambahnya.

“Oleh karena itu, langkah bijak yang harus dilakukan oleh ibu Sukmawati adalah introspeksi diri serta memohon maaf kepada rakyat Indonesia, sebagai kesatria dan negarawan seperti sang Proklamator, ayahnya,” tutupnya. (A.A/MT)

Sumber: Dakta.com