Padang, sippfm.com- Ada yang menarik pada debat publik pasangan calon walikota dan wakil walikota Padang di Hotel Grand Inna Muara, Kamis (21/6). Masing-masing paslon saling bertanya dan menanggapi setiap jawaban.

Pada sesi itu, pasangan nomor urut dua Mahyeldi – Hendri bertanya kepada paslon nomor urut satu, Emzalmi – Desri. Pertanyaan yang cukup simple namun butuh jawaban yang tepat.

“Kapan pak Emzalmi akan membangun landmark di Padang?,” tanya Mahyeldi.

Ditanya begitu, Emzalmi pun menjawab. Menurutnya, untuk melakukan pembangunan harus merujuk kepada RPJMD. Sehingga tidak keluar dari rencana pembangunan yang ditetapkan.

“Kepala daerah tidak boleh keluar dari RPJMD. Jika melanggar bisa dipidana, kurungan dua tahun atau subsider Rp 500 juta,” kata Emzalmi.

Pada malam itu, Emzalmi terkesan tidak dapat memberi kepastian kapan akan dibangun Landmark di Padang. Emzalmi menjawab teknis dan berputar-putar.

“Kalaupun membuat landmark, butuh proses dan waktu panjang. Tidak bisa setahun, tapi lima tahun,” kata Emzalmi.

Mendengar jawaban itu, Mahyeldi pun langsung menanggapi. Menurutnya, sebenarnya dirinya sudah memulai pembangunan Landmark.

“Saya sudah memulainya sejak 2017 lalu,” tegas Mahyeldi sambil memperlihatkan master plane yang sudah selesai,sehingga penonton bertepuk tangan secara meriah.

Seperti diketahui, kawasan RTH Imam Bonjol hingga Masjid Agung Nurul Iman akan jadi Landmark Kota Padang. Pemerintah Kota Padang bahkan sudah mengadakan lomba desain Landmark tersebut pada 2016 lalu.

Dipilihnya lokasi sepanjang RTH Imam Bonjol hingga Masjid Agung Nurul Iman sebagai Landmark Kota Padang karena berada di tengah pusat kota. Menurut Mahyeldi beberapa waktu lalu mengatakan, di Indonesia sangat jarang kota yang memiliki lapangan hijau seperti lapangan Imam Bonjol.

“Kita punya itu,” sebut Mahyeldi.

Mahyeldi menyebut, di sekitar lokasi akan berdirinya Landmark terdapat sejumlah kantor dan bangunan penting. Sehingga dapat menunjang Landmark itu sendiri.

“Di sekitarnya terdapat balaikota lama, Pasar Raya, Kantor Dinas Pendidikan dan lainnya, sehingga sangat menunjang landmark itu sendiri,” pungkas Mahyeldi.(tm)