PADANG, sippfm.com- Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani membuka kegiatan Rembuk Stunting tingkat kecamatan di Hotel Grand Zuri Padang, Senin (23/08/2021) kemarin.
Menurut Kadis, kegiatan ini bertujuan untuk mendata jumlah kasus Stunting yang ada di Kota Padang serta wilayah-wilayah yang menjadi lokasi khusus (lokus) atau daerah yang memiliki kasus Stunting tinggi.
Saat ini kasus Stunting di Kota Padang adalah 11 persen, berarti masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh WHO yaitu sebesar 20 persen.
Feri Mulyani menambahkan, Kota Padang telah ditunjuk sebagai lokus Stunting, hal ini harus dapat dimaksimalkan, sebab berdampak positif untuk penanganan Stunting di Kota Padang, karena daerah yang menjadi lokus akan didukung oleh anggaran dari Kementerian Kesehatan dan dukungan dari lintas sektor.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Padang Defitra Wiguna mengatakan, kegiatan Rembuk Stunting ini akan dilaksanakan selama sebelas hari.
Setiap hari kegiatan diikuti oleh satu kecamatan yang terdiri dari Camat, Lurah dan tokoh masyarakat. Untuk hari ini kita mulai dari Kecamatan Padang Selatan.
Camat Padang Selatan Teddy Antonius menjelaskan, dari data tiga Puskesmas di wilayahnya, jumlah kasus Stunting sebesar 83 kasus dari 54 ribu jiwa warga Kecamatan Padang Selatan.
Dari data tersebut maka pemerintah kecamatan dapat mengetahui kasus serta faktor penyebabnya. Selanjutnya bersama dengan dinas terkait akan melakukan intervensi program guna menekan dan mengatasi permasalahan tersebut.
Teddy juga akan memasukkan penanganan Stunting ke dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Padang Selatan, sehingga dapat menjadi usulan program di tingkat Kota Padang nantinya. (*)