PADANG, sippfm.com- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, membuka acara bedah buku “Umat Bertanya Ustadz Somad Menjawab”, bersama da’i kondang Ustadz Abdul Somad (UAS), di auditorium Universitas Baiturrahmah, Kamis (25/3/2021). Kegiatan tersebut merupakan inisiatif dari Badan Pengelola Waqaf Ar Risalah, Padang, bersama tim UAS, guna mensosialisasikan program wakaf pembebasan lahan pendidikan di Perguruan Islam Ar Risalah, Padang. Pelaksanaan kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan membatasi kuota peserta, menggunakan masker, dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut gubernur menyambut kedatangan UAS dengan penuh suka cita. Dikatakannya, kegiatan bedah buku tersebut akan memberikan banyak informasi serta pengetahuan serta pelajaran yang berharga yang akan mengokohkan serta memperkuat keimanan.
“Kita yang hadir mupun yang tidak hadir saat ini, tentu sangat merindukan kehadiran Ustadz Abdul Somad di Kota Padang. Untuk itu atas kehadiran ustadz, kita ucapkan terimakasih,” ujarnya.
Mahyeldi juga mendoakan agar UAS suatu saat juga menjadi salah satu pemimpin di negeri tercinta ini.
“Kita sangat rindu dengan kepemimpinan seorang ulama, yang bukan hanya memberikan taushiyah saja, namun juga memberikan kebijakan-kebijakan dalam kehidupan ummat,” ungkap Mahyeldi lagi.
Mahyeldi menambahkan, kegiatan bedah buku tersebut akan membedah beberapa pembahasan berkenaan dengan pertanyaan ummat kepada dirinya, yang dimuat di dalam buku tersebut. Ia mengajak para hadirin yang hadir untuk bertanya terkait berbagai permasalahan, langsung kepada UAS.
“Tidak menutup kemungkinan apabila ada pertanyaan dari peserta yang ingin bertanya seputar masalah, baik masalah keluarga, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pertanyaan apa saja silahkan bertanya, tentunya dengan hal-hal yang positif,” ungkap Gubernur Mahyeldi.
Dalam sesi bedah buku Ustadz Abdul Somad mengulas berbagai pertanyaan yang diberikan oleh moderator terkait buku tersebut. Dikatakannya, bahwa buku tersebut merupakan inisiatif salah seorang jamaah yang sering mengikuti video kajiannya melalui internet, kemudian menuliskan kembali.
Selain itu UAS juga menjawab beberapa pertanyaan, diantaranya terkait hukum menabung di bank konvensional. Ia mendorong masyarakat Sumbar untuk menabung di bank syariah.
“Tidak ada alasan masyakat Minangkabau (Sumbar -red) untuk tidak menabung di bank syariah. Karena saat ini BRI Syariah, BNI Syariah, Mandiri Syariah sudah bergabung menjadi BSI. Saya juga mendengar Bank Nagari sebentar lagi akan menjadi bank syariah,” jelasnya.
UAS juga menyinggung diantara faktor sulitnya bank syariah yang ada untuk bangkit, disebabkan dua faktor, yakni political will dan mahalnya iklan. Menurut UAS, hal tersebut bisa diatasi dengan memilih pemimpin yang peduli dengan Islam, dan memaksimalkan sarana seperti masjid dan momen-momen pencerahan kepada umat sebagai media.
“Kalau dipilih gubernur, bupati, walikota yang peduli pada Islam, maka di sanalah lahirnya political will. Yang ke dua, kita punya masjid, punya Ramadhan, maka 30 malam Ramadhan, selipkanlah dua atau tiga ceramah tentang ekonomi ummat,” pungkasnya.
Kegiatan juga dihadiri Plt.Walikota Padang, Hendri Septa, Rektor Universitas Baiturrahmah, Musliar Kasim, Pengurus Yayasan Baiturrahmah, H. Amran, Istri Gubernur, Harneli Bahar, Asisten I Pemko Padang Edi Hasymi dan Stakeholder terkait.
Agenda tersebut ditutup dengan acara lelang beberapa atribut UAS, diantaranya; peci, sarung, dan baju. Hasil lelang tersebut akan digunakan sebagai biaya pembebasan lahan wakaf untuk pendidikan di Perguruan Islam Ar Risalah. (*)