Padang, sippfm.com – Pandemi virus Corona (Covid-19) yang telang berlangung lebih 3 bulan, membuat geliat berbagai sektor khususnya pariwisata mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan kota Padang kehilangan PAD dari sektor pariwisata mencapai 174 M. Ini adalah angka yang cukup besar yang ikut membawa dampak bagi kelangsungan pembangunan di Kota Padang.
Memasuki masa penerapan Pola Hidub Baru (New Normal Life) pasca pandemic Covid-19 ini, Dinas Pariwisata Kota Padang nyatakan kesiapan untuk menggeliatkan kembali pariwisata kota Padang, dengan mengacu kepada Perwako nomor 49 tahun 2020.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian menyebutkan, Pemerintah Kota Padang telah membuka akses seluruh destinasi wisata sejak tanggal 8 Juni 2020, seiring dengan berakhirnya PSBB di Kota Padang, 7 Juni 2020.
“Sehubungan dengan berakhirnya PSBB Kota Padang, maka seluruh destinasi wisata yang ada di Kota Padang telah kita buka. Sejak tanggal 8 hingga 12 Juni kita secara massif juga telah melakukan sosialisasi perwako nomor 49 tahun 2020 terkait penerapan pola hidup baru. Sosialisasi ini sudah menjangkau seluruh industri pariwisata,” ungkap Arfian.
Arfian menyebutkan pihaknya akan melakukan pengawasan (monev) terhadap penerapan hasil sosialisasi tersebut.
“Jika masih ada pelaku pariwisata yang belum menerapkan Perwako nomor 49 tahun 2020 tersebut, kita bertannggung jawab mengingatkan kembali. Dalam monitoring dan evaluasi kedepan kita akan pastikan, jika perwako ini belum dipatuhi kita akan berikan sanksi, baik berupa administreasi maupun denda,” tegasnya.
Lebih lanjut Kadis Pariwisata Kota Padang mendorong para pelaku pariwisata melalui wadah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk kembali bergerak, demi meningkatkan geliat ekonomi masyarakat. Bahkan pemko juga mendorong lahirnya destinasi-destinasi wisata baru melaui pembinaan bagi Pokdarwis yang sudah ada, maupun yang baru dibentuk.
Beberapa destinasi wisata baru yang ada di kota Padang saat ini, diantaranya adalah check dam yang ada di Koto Tangah. Untuk selanjutnya pemko tengah melirik potensi-potensi wisata yang ada di kawasan timur Padang, seperti daerah Kuranji dan Pauh.
Sektor pariwisata telah menjadi kontributor utama bagi PAD Kota Padang. Di masa kepemimpinan Walikota Mahyeldi, Pemko Padang konsen membenahi kawasan-kawasan wisata yang ada di Kota Bengkuang ini, mulai dari kawasan Pantai Padang, Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang, hingga Pantai Air Manis. Pemko Padang juga fokus mengembangkan ikon wisata halal, dengan mengintergrasikan potensi alam dengan nilai-nilai kearifan lokal ranah Minang yang berfalsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. (mc)