Padang, sippfm.com – Miftahu Asyifa, siswi kelas XI MAS Perguruan Islam Ar Risalah (PIAR), Padang, berdiri di depan booth makanannya, Kamis (29/8/2024)
“Mau beli apa, Ustaz?” ujarnya sambil menjajakan menu dagangannya berupa rujak, piscok, jus buah naga, dan fruit sando.
Makanan itu dibuat bersama teman-teman sekelasnya untuk dijual. Yang beli adalah ustaz/ustazah dan siswi lainnya.
Pada hari itu, ia bersama teman-temannya sangat senang karena dagangannya hampir habis. Salah seorang temannya bahkan tampak menghitung duit hasil penjualan.
“Modalnya ada sekitar Rp1,3 juta. Iuran dari teman-teman sekelas. Dan alhamdulillah, dari hasil jualan, kami sudah balik modal. Untung malah, Ustaz. Hehehe,” ungkapnya.
Selain booth milik Miftah bersama teman-teman sekelasnya, booth dari siswi kelas lainnya juga tampak berdiri di lapangan depan gedung MAS PIAR putri.
Beberapa di antaranya bahkan memasang spanduk berukuran besar bertuliskan, seperti “Waroeng Teteh Latvia”, “Lapau Uni Sarjev”, dan sebagainya.
Salah seorang guru MAS PIAR, Ustazah Putri Handayani, S.Pd., mengatakan kegiatan ini merupakan program sekolah sebagai bagian dari pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin pada Kurikulum Merdeka.
Selain siswi, kegiatan untuk melatih kemampuan kewirausahaan ini juga dilakukan oleh siswa MAS PIAR. Namun, beda lokasi. Siswa MAS PIAR menggelar lapak dagangannya di depan gedung MAS PIAR putra.
“Mereka diajarkan untuk memulai bisnis mulai dari menentukan apa yang akan dijual, menentukan harga, menentukan modal, membuat desain produk, membuat dan memasarkannya, hingga menghitung laba rugi,” jelasnya.
Setelah puas berkeliling melihat hasil kewirausahaan siswa dan siswi MAS PIAR, saya beranjak ke Aula Yayasan Waqaf Ar Risalah, Padang.
Di sini, siswi MAS PIAR telah mendirikan stand menu sehat. Ketika masuk ruangan itu, saya seperti masuk ke restoran.
Lampu agak redup. Daftar menu. Makanan-makanan yang tersusun rapi di atas meja. Siswi-siswi yang menyambut dengan riang.
Setelah mengisi buku tamu, saya diarahkan ke tempat duduk ustaz/ustazah. Ada meja kecil yang ditutupi taplak warna hitam. Di atasnya, ada bunga hias.
Ketika duduk, saya kaget, tanpa diminta, siswi menghidangkan makanan dan minuman. “Terima kasih, Ananda,” ujar saya setelah dipersilahkan untuk mencicipi.
Ustazah Putri menyampaikan makanan dan minuman tersebut dibuat sendiri oleh siswi.
“Peserta didik diperkenalkan menu sehat untuk membekali mereka mengenai pentingnya memilah menu makanan yang terbaik bagi kesehatan mereka,” terangnya.
Ia senang peserta didik antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan kegiatan ini, ia berharap semangat kewirausaahaan bisa tumbuh dalam diri peserta didik.
Selain itu, peserta didik diharapkan bisa semakin menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi. (fru)