Peralihan musim atau pancaroba adalah masa yang sering diwarnai oleh perubahan cuaca ekstrem. Dalam kondisi ini, berbagai penyakit bisa menyerang karena perubahan suhu dan kelembaban yang drastis. Apt. Trisna Puspita Sari, S. Farm., Kepala Bidang Ekonomi Salimah Kota Padang, memberikan beberapa wawasan tentang penyakit yang sering muncul serta cara mengatasinya selama pancaroba.

Selama peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, beberapa penyakit yang sering terjadi antara lain Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gangguan saluran pencernaan, dan tipes. “Perubahan suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi daya tahan tubuh, sehingga kita lebih rentan terhadap infeksi,” kata Trisna. Nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air seringkali menyebabkan peningkatan kasus DBD. Sementara itu, perubahan cuaca yang tidak menentu juga bisa memicu ISPA.

Trisna menambahkan bahwa anak-anak, orang dengan alergi atau penyakit autoimun, serta mereka yang tidak menjaga kesehatan tubuh, lebih rentan terkena penyakit saat pancaroba. “Imunitas yang rendah membuat mereka lebih mudah terinfeksi,” jelasnya. Selain itu, lingkungan yang kurang bersih dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.

Untuk mencegah penyakit selama pancaroba, Trisna menyarankan beberapa langkah pencegahan. Pertama, menjaga kebersihan lingkungan dengan menghindari genangan air dan membuang sampah pada tempatnya. “Lingkungan yang bersih dapat mencegah berkembangnya nyamuk penyebab DBD dan bakteri penyebab gangguan pencernaan,” ujarnya. Kedua, mengonsumsi makanan bergizi dan memperbanyak asupan buah serta sayur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, istirahat yang cukup dan rajin mencuci tangan juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Trisna juga menyarankan untuk mendapatkan vaksinasi jika tersedia, seperti vaksin DBD. “Pencegahan adalah kunci untuk menghadapi pancaroba,” tegasnya. “Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, kita bisa mengurangi risiko terkena penyakit.”

Jika terlanjur sakit, ada beberapa obat yang dapat digunakan. Untuk DBD, pengobatan simptomatik seperti obat penurun demam dan banyak minum cairan sangat dianjurkan. ISPA biasanya diatasi dengan obat-obatan seperti dekongestan dan antihistamin. Untuk gangguan pencernaan, obat-obatan seperti antasida atau probiotik bisa membantu. Sementara itu, tipes memerlukan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. “Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” tutup Trisna. (Dwi-Dini)

Disampaikan oleh: Apt. Trisna Puspita Sari, S. Farm. (Kabid Ekonomi Salimah Kota Padang) pada Talkshow Beranda Perempuan Radio SIPP FM, Senin (05/08/2024)