Perguruan Islam Ar Risalah (PIAR), Kota Padang, menerima kunjungan studi banding dari MAN 2 Payakumbuh, Selasa (31/10/2023). Rombongan dari MAN 2 Payakumbuh tersebut berjumlah sekitar 50 orang terdiri atas guru dan siswa sekolah tersebut.
Mereka disambut di Aula Yayasan Waqaf Ar Risalah, Kota Padang, oleh Wakil Kepala Bagian Kedisiplinan, Sarana, dan Lingkungan Hidup Pengasuhan Putra PIAR, Ustaz Rifnaldi, Amd., Wakil Kepala Bagian Tahfiz Pengasuhan Putri PIAR, Ustazah Nila Refrita Putri, S.Pd., dan sebagainya.
Kepala Pengurus Asrama MAN 2 Payakumbuh, Bapak Wirson Efendi, S.Pd., M.Pd., selalu perwakilan rombongan dari sekolah itu, mengucapkan terima kasih kepada PIAR yang telah menerima kunjungan studi banding pihaknya.
“Kegiatan ini dalam rangka menjalin silaturahmi antar-dua lembaga. Kami juga ingin mempelajari bagaimana penerapan pendidikan asrama di Ar Risalah,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa PIAR sudah terkenal sebagai sekolah dengan mutu pendidikan yang bagus. Buktinya, MAS PIAR bisa menempati peringkat pertama MAS terbaik di Sumatera Barat (Sumbar) versi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) 2023.
Selain itu, siswa PIAR juga dikenal berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik, baik di tingkat Kota Padang, Sumbar, maupun nasional. PIAR juga dikenal dengan program tahfiz siswa.
“Inilah yang ingin kami pelajari. Karena sekolah kami, MAN 2 Payakumbuh juga memiliki asrama. Siswa-siswa kami ada yang tinggal di asrama itu. Semoga bisa diterapkan di sekolah kami,” jelas Bapak Wirson.
Wakil Kepala Bagian Kedisiplinan, Sarana, dan Lingkungan Hidup Pengasuhan Putra PIAR, Ustaz Rifnaldi juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan guru dan siswa dari MAN 2 Payakumbuh. “Ar Risalah merupakan sekolah dengan sistem boarding. Siswa SMP dan MAS kita tinggal di asrama,” sebutnya.
Di asrama, siswa dibina untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka juga dibimbing agar beribadah dengan tuntunan Allah dan hadis nabi, memiliki kemampuan berbahasa asing, hafal Alquran, dan sebagainya.
Sementara, di sekolah, siswa belajar dengan guru. Di sekolah, ada program bina prestasi melalui study club bagi siswa yang memiliki minat dan potensi berprestasi di bidang studi tertentu, baik matematika, IPA, IPS, dan sebagainya.
Siswa yang mendapatkan pembelajaran intensif lewat study club tersebut diprioritaskan untuk ikut lomba. Karena persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari, maka siswa pun bisa lebih siap untuk mengikuti lomba dan berhasil meraih juara.
“Meski pengasuhan (asrama) dan sekolah memiliki program tersebut, tetapi keduanya saling berhubungan. Misal, seperti apa karakter dan pembinaan siswa di asrama juga ditembuskan ke pihak sekolah. Jadi, sejalan,” sampainya. [fru]