Peran Penting Keluarga dalam Penerapan Pendidikan Agama Islam Anak

Oleh: Fitria Ramadhani

Keluarga adalah sumber pendidikan pertama dan paling utama bagi anak, maka dari itu pendidikan dalam keluarga merupakan aspek yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang anak. Keluarga mempunyai peran yang sangat besar untuk pertumbuhan serta berkembangnya seorang anak baik yang berkenan dengan pertumbuhan intelektual, moral, serta agamanya.

Orangtua selalu mendambakan seorang anak yang memiliki wawasan islam yang luas, mendambakan anaknya memiliki budi pekerti yang baik yang sesuai ajaran islam. Untuk membangun wawasan seorang anak tentang pendidikan islam maka orangtua menjadi faktor utama yang berperan penting dalam hal ini.

Peranan orang tua pada pendidikan anak-anaknya yaitu mempersiapkan anak tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai Islam dengan melalui pendidikan, bimbingan, pengawasan serta keteladanan. Untuk pencapaian tujuan pendidikan islam tersebut harus didukung oleh kualitas orang tua secara individu, kualitas keluarga, adanya kejasama yang baik dan lingkungan disekitarnya.

Adapun peranan orang tua dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1) Orang tua sebagai pendidik keluarga

Dari orangtua anak-anak menerima pendidikan, dan bentuk pertama dari pendidikan itu terdapat dalam keluarga, oleh karena itu orang tua memegang peranan penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan anak. Agar pendidikan anak dapat berhasil dengan baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua dalam mendidik antara lain:

a. Mendidik dengan ketauladanan

Apabila kita perhatikan cara Luqman mendidik anaknya yang terdapat dalam surat Luqman ayat 15 bahwa nilai-nilai agama mulai dari penampilan pribadi Luqman yang beriman, beramal shaleh, bersyukur kepada Allah Swt dan bijaksana dalam segala hal, kemudian yang di didik dan di nasehatkan kepada anaknya adalah kebulatan iman kepada Allah Swt semata, akhlak dan sopan santun terhadap kedua orang tua, kepada manusia dan taat beribadah.

b. Mendidik dengan adab pembiasaan dan latihan

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk memulai dan menerapkan kebiasaan, pengajaran dan pendidikan serta menumbuhkan dan mengajak anak ke dalam tauhid murni dan akhlak mulia. Hendaknya setiap orangtua menyadari bahwa dalam pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan itu akan membentuk sikap tertentu pada anak, yang lambat laun sikap itu akan terlihat jelas dan kuat, sehingga telah masuk menjadi bagian dari pribadinya.

c. Mendidik dengan nasehat

Nasehat yang tulus berbekas dan berpengaruh jika memasuki jiwa yang bening, hati terbuka, akal yang bijak dan berpikir. Nasehat tersebut akan mendapat tanggapan secepatnya dan meninggalkan bekas yang dalam. Al Qur.an telah menegaskan pengertian ini dalam banyak ayatnya, dan berulang kali menyebutkan manfaat dari peringatan dengan kata-kata yang mengandung petunjuk dan nasehat yang tulus, (Abdullah Nashih Ulwan, 1995;.70) di antaranya:

  • (Q.S Dzariyat (51): 55)

Artinya “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa’at bagi orang-orang yang beriman.”

d. Mendidik dengan pengawasan

Pendidikan yang disertai pengawasan yaitu mendampingi anak dalam upaya membentuk akidah dan moral, mengasihinya dan mempersiapkan secara psikis dan sosial, memantau secara terus menerus tentang keadaannya baik dalam pendidikan jasmani maupun dalam hal belajarnya. Mendidik yang disertai pengawasan bertujuan untuk melihat langsung tentang bagaimana keadaan tingkah laku anak sehari-harinya baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.

2) Orang tua sebagai pemelihara dan pelindung keluarga

Selain mendidik, orang tua juga berperan dan bertugas melindungi keluarga dan memelihara keselamatan keluarga,  baik dari segi moral maupun materil, dalam hal moril antara lain orang tua berkewajiban memerintahkan anak-anaknya untuk taat kepada segala perintah Allah Swt., seperti shalat, puasa dan lain-lainnya. Sedangkan dalam hal materil bertujuan untuk kelangsungan kehidupan, antara lain berupa mencari nafkah.

Imam Ja.far Shadiq as berkata, “Ketika ayat .Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” Turun orang-orang bertanya, bagaimana caranya kita menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka? Rasulullah saw berkata, “Kerjakanlah perbuatan-perbuatan yang baik, ingatlah keluargamu untuk mengerjakannya, dan didiklah mereka untuk taat kepada Allah SWT” (Ibrahim Amini, 2006;110).

Sumber: https://idr.uin-antasari.

Tinggalkan komentar