PADANG, sippfm.com- Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Penas KTNA) XVI 2023 yang digelar di Lanud Sutan Sjahrir, Padang, 10-15 Juni 2023, membawa untung bagi masyarakat. Belum sampai empat hari digelar, warga sekitar sudah merasakan berkah melimpah.
Sektor paling merasakan untung dengan dilaksanakannya Penas Tani ini yakni jasa dan perdagangan. Seperti pengusaha laundry, makanan, transportasi serta pemilik rumah sebagai tempat pemondokan peserta. Dampak ini sangat disyukuri oleh warga Padang.
Seperti yang diungkapkan Megawati, pedagang lontong sayur yang berdomisili di Tunggul Hitam. Wanita yang berjualan dengan gerobak dorong itu mengaku mendapatkan omzet melimpah dibanding sebelum Penas Tani digelar.
“Di hari biasa keuntungan yang didapat sekitar Rp200 ribu, sejak Penas Tani digelar, keuntungan mencapai tiga kali lipat,” kata Megawati.
Keuntungan tersebut diperoleh dari pesanan warga yang menjadi pemilik rumah pemondokan bagi peserta Penas. Dalam sehari, Megawati membuat menu lontong sayur, pecal, dan sarapan pagi lainnya dengan porsi lebih dari biasanya.
“Alhamdulillah Penas Tani menjadi berkah tersendiri,” sebutnya.
Selain Megawati, pemilik usaha laundry juga merasakan dampak positif dengan digelarnya Penas KTNA. Seperti yang dikatakan Uci, pemilik Faira Laundry di dekat lokasi Penas. Wanita ini menyebut bahwa selama ajang ini digelar, banyak tamu yang datang ke tempatnya untuk mencuci dan menggosok pakaian.
“Pada umumnya tamu memilih cuci gosok ekpres, harganya tentu beda dengan yang biasa,” ujarnya.
Uci menekankan, pemasukannya selama Penas memang jauh meroket. Hal ini berbarengan dengan banyaknya orderan yang membuat dirinya harus ekstra kerja keras dalam melayani tamu.
“Mudah-mudahan acara seperti ini ada terus, atau kalau bisa diperpanjang waktunya,” harap Uci.
Selain itu, usaha ojek juga merasakan dampak positif dengan digelarnya Penas KTNA di Padang. Tukang ojek, Tian, mengaku banyak mendapat penumpang saat Penas Tani. Penumpang pada umumnya mereka yang ingin ke lokasi Penas. Termasuk tamu yang berada di Pemondokan.
“Sejak beberapa hari ini penumpang lebih banyak dari biasanya,” aku Tian.
Sementara itu, sejumlah pemilik rumah tempat peserta menetap, mengaku beruntung dengan digelarnya iven tersebut. Seorang pemilik rumah, Sulastri menyebut bahwa di rumahnya terdapat 21 orang peserta yang menginap. Masing-masing peserta membayar ke pemilik rumah sebesar Rp150 ribu pe RT harinya.
“Kita layani tamu dengan baik dengan memberi sarapan dan makan malam,” ujar Sulastri.
Yulisma yang juga pemilik pemondokan menyebut bahwa ajang Penas KTNA cukup membantu. Terutama meningkatkan perekonomian warga sekitar. Apalagi usai pandemi Covid-19.
“Kalau bisa pak Gubernur terus mengadakan kegiatan atau acara skala besar di Padang ini,” harapnya.
Lewat ajang ini, pemilik rumah dengan pedagang sudah seperti simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan dan ketergantungan. Saat ada tamu, pedagang memasok makanan setiap harinya. Saling bergotongroyong seperti yang sudah menjadi keseharian warga Minang.(Charlie/MC)