PADANG, sippfm.com- Kabid Bina Marga Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Adratus, mengungkap progres pengerjaan jalan provinsi di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam. Ia mengatakan bahwa kontrak pengerjaan itu sudah dimulai sejak Maret lalu.
“Pengerjaan sudah terkontrak tgl 24 Maret 2023 dengan nilai kontrak lebih kurang Rp. 2,5 M,” ungkap Adratus saat dikonfirmasi, Jum’at (26/5/2023).
Ia menjelaskan terkait prioritas yang dikerjakan lebih awal adalah penanganan badan jalan yang terban
“Pengerjaan penanganan badan jalan yang terban yang bisa mengakibatkan putus dengan bronjong kita jadikan prioritas dan wajib untuk dikerjakan. Lanjut pengaspalan sebagian segmen jalan yang rusak parah menjelang pasar Pagadih agar dapat membantu kenyamanan akses masyarakat,” terangnya.
“Alternatif ke-2 kita coba pengaspalan dekat lokasi Masjid Nurul Iman Pagadih tersebut, dengan panjang penanganan tentu sesuai dengan kesesuaian dana di kontrak,” timpalnya lebih lanjut.
Sementara dari total panjang ruas Palupuah – Pagadih lebih kurang 25 KM, menurut Adratus, sebenarnya juga masih ada jalan tanah sepanjang 7 km menuju batas Koto Tinggi yang sudah diinventarisir, dengan kebutuhan dana total termasuk segmen perbaikan Jalan2 yang masih rusak dari simpang Palupuah. Diperkiraan akan menghabiskan anggaran Rp. 70 M.
Guna menuntaskan target ini, dinas BMCKTR mengatakan telah mengusulkan di Renja 2024 untuk melanjutkan penanganan bahagian jalan ini dan berharap dapat disetujui dengan pagu yg lebih optimal.
“Kita telah mengusulkan di Renja 2024, juga berusaha mencari sumber pendanaan lain misalnya DAK yang diperkirakan lebih pas dan kalau disetujui bisa saja dengan pagu yang lebih besar dan penanganan yg lebih panjang sehingga ruas ini bisa kita tuntaskan dalam 2 atau 3 tahun ke depan,” tukuknya.
Adratus meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk membantu kelancaran proses pelebaran dan perbaikan jalan provinsi ini. (mc/ad)
“Dukungan masyarakat akan sangat di harapkan, terutama untuk kondisi jalan eksisting yanh masih sempit dan membutuhkan pelebaran. Disamping juga dukungan wali nagari, jorong dan pemuka masyarakat,” tutupnya.