Padang| sippfm.com- Musim kemarau yang belum berakhir menyebabkan ketersediaan air bersih semakin berkurang. Sejumlah sungai di Padang sebagai sumber air baku untuk diolah jadi air bersih kian mengering.  PDAM Kota Padang sebagai operator air bersih di ibukota Sumbar ini mengalami kondisi yang sulit. Tak hanya dihadapkan pada kekeringan tapi juga ada kendala pada penertiban pipa dampak pengerjaan drainase di sejumlah titik yang berdampak terhentinya pendistribusian air kepada pelanggan.

Sampai saat ini pipa-pipa PDAM masih banyak yang putus akibat terkeruk ekskavator pengerjaan drainase. Selain ini PDAM dihadapkan dengan musim kemarau yang berakibat berkurangnya suplai air baku.

“Lebih dari 50% produksi di IPA kami berkurang dampak dari kekeringan saat ini. Dampak yang paling besar adalah di intake Lubuk Peraku, Ulugadut, Sekayan yang berdampak pada pelanggan yang berada Lubeg, Mataair, Jondulrawang, Marapalam, Soetomo, Aurduri, Pampangan, Telukbayur dan Seberangpadang,” kata Dirut PDAM Padang Hendra Pebrizal kemarin.

Di wilayah tersebut, lanjutnya, pelanggan PDAM berkisar 30.000 SR. “Untuk sementara disuplai dengan mobil tangki,” tambah Hendra didampingi Dirtek Andri Satria. Ditambahkan, daerah terdampak termasuk Kompleks Taruko, Kotomarapak, Ololadang dan Ampang.

Hendra mengatakan, PDAM Kota Padang mensuplai air tangki ke pelanggan berkisar 100.000 liter hingga 150.000 liter per hari. Karena keterbatasan jumlah armada mobil tangki, PDAM juga dibantu BPBD Padang, PMI dan ACT Sumbar.

“Kami lakukan koordinasi secara intensif dengan stakeholders terkait untuk mobilisasi pendistribusian air tangki pelanggan dan masyarakat Kota Padang yang mengalami kekeringan. Armada mobil tangki yang diturunkan ada 6 unit terdiri dari PDAM 3 unit, BPBD 1 unit, PMI 1 unit dan ACT 1 unit,” jelasnya.

Untuk air bersih, PDAM mempersilakan tim tersebut untuk mengambilnya dari IPA Gunungpangilun. “Pendistribusian air bersih bukan saja ke pelanggan kami yang terdampak dari gangguan pelayanan ini, tapi kami juga membantu warga Kota Padang yang mengalami kekeringan dengan berkoordinasi dengan stakeholders terkait. Air tangki tersebut berasal dari IPA Gunungpangilun, kami sudah izinkan masing-masing mobil tangki untuk mengambil air dari IPA kami yang berada di Gunungpangilun,” ujarnya.

Hendra mengajak sama-sama berdoa agar bencana kekeringan ini berlalu dengan cepat dan kondisi normal kembali. “Mari kita budayakan untuk memastikan ketersediaan air bersih di rumah masing-masing sebelum adanya gangguan pelayanan. Karena kondisi saat ini gangguan pelayanan dapat terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya,” ajak Hendra yang merupakan direksi dari unsur karyawan PDAM Kota Padang. (*)

 

Sumber: Padek